Pembahasan Iket Buhun dan Iket Kiwari
Berdasarkan sejarah, iket dibagi menjadi dua bagian besar yaitu iket bukun (iket baheula) dan iket kiwari (iket modern/praktis). Iket buhun merupakan model iket dari sesepuh zaman dulu di wilayah Pasundan dan dibentuk dari kain persegi empat yang dilipat dengan aturan khusus sehingga membentuk model iket seperti Barangbang Semplak, Julang Ngapak, Parekos Jengkol, Buaya Ngangsar dan model iket lain yang biasa dipakai di kampung-kampung adat.
Beberapa contoh dari Iket Buhun:
- Barangbang Semplak
Iket Barangbang Semplak diartikan sebagai dahan kering (barangbang) yang patah namun masih menempel pada pohon. Bagian atasnya terbuka, masih memperlihatkan rambut dan tanduk yang hampir menutupi mata. Biasanya iket jenis ini digunakan oleh para jagoan pada zaman dahulu, namun saat ini digunakan oleh masyarakat awam pada saat melakukan pencak silat dll.
- Julang Ngapak
Julang berasal dari nama burung yang disebut ngapak yang artinya mengepakkan sayapnya karena bentuk iket ini menyerupai burung enggang yang sedang terbang dan mengepakkan sayapnya. Iket jenis ini sering digunakan pada bentuk yang lebih panjang (menyambut tamu) pada saat acara adat seperti pernikahan adat Sunda. Iket Julang Ngapak juga biasa dikenakan oleh para orang tua.
- Parekos Jengkol
Parengkos artinya dikemas/dikemas, sedangkan jengkol merupakan buah jengkol yang meski berbau harum namun disukai banyak orang. Iket jenis ini sering digunakan oleh kalangan bangsawan, ciri lainnya adalah pada bagian dahi terdapat tanduk/patuk pelindung yang menyerupai segitiga terbalik.
Selanjutnya adapun Iket Kiwari, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Iket ini merupakan bentuk modern dari Iket Buhun. Adapun tipe yang biasa dipakai Kang Emil termasuk dalam Iket Kiwari Mahkota/Makuta Wangsa.
Berikut jenis-jenis iket Kiwari:
- Iket Candra Sumirat
- Iket Maung Leumpang
- Iket Hanjuan Nangtung
- Iket Praktis Parekos
- Iket Praktis Makuta Wangsa
- Iket Praktis Mancala Putra
- Iket Batu Kincir
Sumber : Berbagai Sumber
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.