Mengenang HM Djamhari, Pedagang Sekaligus Tokoh Pendidikan di Garut


HM Djamhari merupakan tokoh Garut yang memiliki peran penting dalam dunia pendidikan di Garut. H Djamhari merupakan warga Kudus yang pindah ke Garut. Ia mendirikan pengajian Al Hidayah yang menjadi cikal bakal kelahiran Muhammadiyah di kota Garut. 

H. Djamhari adalah seorang pedagang. Ia menjadi satu-satunya pribumi di Garut yang memiliki percetakan selain orang Belanda dan Tionghoa. Nama percetakannya adalah Tjikoeray Drukkerij atau Percetakan Tjikoeraj. Penamaan tersebut diambil dari nama gunung Cikuray. Asalan H. Djamhari menamainya itu karena ia dan keluarganya sering melihat gunung Cikuray Garut saat pulang salat subuh berjamaah di Garut. Percetakan Tjikuraj menerbitkan surat kabar perjuangan bagi Sarekat Islam. Mereka juga mencetak buku-buku pelajaran sekolah atau Madrasah Muhammadiyah di Garut.

H Djamhari juga sukses sebagai saudaraga batik. Ia memiliki banyak relasi dengan tokoh-tokoh terkenal seperti KH Samanhudi, Tjokroaminoto, Syekh Bajuned, Syekh Ahmad Soorkati, Tirto Adi Suryo, Parada Harahap, Hamka, bahkan KH Ahmad Dahlan.

Kesuksesannya menjadi saudagar tidak membuatnya besar kepala. Malah ia sangat memperhatikan pendidikan di Garut. Ia bersama kerabatnya di kalangan SI, H Djamhari mendirikan Holland Inlandsche School Broderschap atau sekolah persaudaraan dengan jumlah murid sekitar 300 hingga 500 orang. H Djamhari juga sudah merintis dan mengembangkan Sekolah Budi Priayi bersama kalangan keluarga bupati Garut. 

Tahun 1918, ia merintis madrasah modern pertama di Priangan bernama Madrasah Al Hidayah yang kemudian berganti nama menjadi Madrasah Muhammadiyah Lio. Perannya dalam dunia penddikan dan memajukan kota Garut sangat penting. Ia memberikan kontribusi terbaik untuk kemajuan bangsa Indonesia.

 

Sumber materi : suaramuhammadiyah.id

Sumber foto : ilterasipublik.com


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka