Mengulik Makna di Balik Manisnya Kolak, Takjil Andalan untuk Berbuka Puasa

Mengulik Makna di Balik Manisnya Kolak, Takjil Andalan untuk Berbuka Puasa

Sebagai takjil andalan, penganan kolak selalu menjadi pilihan favorit di waktu berbuka puasa. Karena di balik rasanya yang manis, kolak juga memiliki nilai filosofi yang mendalam.

Menurut sejarahnya, kata kolak berasal dari Bahasa Arab, Kul Kala yang berarti makanlah untukmu. Pendapat lain juga mengatakan, kolak berasal dari kata kholiq yang artinya pencipta. Konon, pada zaman dahulu Kolak dijadikan sebagai salah satu media dakwah untuk mengingat Allah SWT.

Mulanya, cita rasa manis dalam Kolak diyakini berasal dari timur tengah. Ad juga yang menyebutkan bahwa dalam naskah Jawa Kuno, takjil ini tersurat dalam beberapa kitab, yakni Brahmanda Purana, Sumanasantaka, Arjunawijaya. 

Selain itu, komponen dalam Kolak juga memiliki makna tersendiri dalam Bahasa Jawa. Misalnya pada santan, dalam Bahasa Jawa, santan berasal dari kependekan pangapunten, atau permintaan maaf.

Adapun beberapa campuran pisang dalam kolak, memiliki makna dalam bahasa Jawa yang berarti jera. Ini mengingatkan manusia agar jera berbuat dosa dan bertaubat pada Tuhan. Kemudian ada bahan ubi yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan "telo pendem", yang berarti mengubur kesalahan dalam-dalam.

Seiring dengan perkembangan zaman, variasi dalam Kolak mulai berkembang. Kekinian, kolak dicampur dengan bahan-bahan seperti kolang-kaling, atau buah-buahan. 

Data: Diolah dari berbagai sumber


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.