6 Permainan Tradisional Sunda, Begini Cara Memainkannya!
Permainan tradisional Sunda merupakan bagian penting dari warisan budaya Jawa Barat yang sarat akan nilai sosial, kekompakan, dan hiburan anak-anak.
Meskipun zaman modern telah membawa perubahan besar dalam pola main anak-anak, memperkenalkan permainan tradisional Sunda tetap relevan untuk menjaga identitas budaya serta membangun keterampilan fisik dan sosial anak.
Dalam artikel ini, Infogarut akan mengulas enam permainan tradisional Sunda yang sangat populer dan cukup mudah dimainkan bersama keluarga atau temanmu.
Pada setiap permainan berikut, disertai juga pcara memainkannya agar warginet bisa langsung mencobanya dan meneruskan keceriaan budaya lokal.
Baca Juga: Perepet Jengkol, Permainan Seru yang Latih Keseimbangan
1. Perepet Jengkol
- Cara bermain: Minimal 3 orang membentuk lingkaran saling pegang tangan sambil kaki kanan diangkat dan bersilangan pada betis teman. Semua orang akan menyanyikan lagu “Perepet jengkol...” sambil meloncat dan berputar secara bersamaan. Pemain yang bertahan sampai akhir tanpa terjatuh, maka dianggap menang.
- Manfaat: Keseimbangan tubuh, kekompakan, koordinasi.
2. Egrang
- Cara bermain: Egrang merupakan permainan menggunakan tongkat kayu panjang sebagai alat berjalan tinggi. Pemain berdiri di atas enggrang dan berjalan sejauh mungkin tanpa jatuh. Permainan ini menuntut keseimbangan dan keberanian.
- Manfaat: Melatih keseimbangan, keberanian, dan fokus.
3. Oray-orayan
- Cara bermain: Anak-anak membentuk barisan dengan memegang pundak teman di depan. Pemain depan menjadi kepala ular, yang belakang ekor. Mereka berjalan bergerombol seperti ulat sambil menyanyikan lagu khas Sunda. Kepala ular mencoba menangkap ekornya saat lagu habis.
- Manfaat: Belajar kerja sama, koordinasi gerak, ketaatan perintah.
Baca Juga: Kosakata Panggilan dalam Bahasa Sunda dari Halus hingga Kasar
4. Congklak (Dakon)
- Cara bermain: Dua pemain berhadapan dengan papan congklak berisi biji (biji sesawi/kerikil). Dalam giliran, pemain mengambil biji dalam satu lubang dan menyebarkannya berlawanan arah jarum jam ke lubang selanjutnya. Tujuan: mengumpulkan biji terbanyak di lubang besar.
- Manfaat: Melatih strategi, perhitungan, sabar, berpikir kritis.
5. Gatrik
- Cara bermain: Gatrik merupakan permainan dengan cara menangkap dan memberi tantangan. Permainan tradisional ini dapat dimainkan secara individu atau juga berkelompok. Salah satu pemain atau kelompok menjadi pemain dan pemberi tantangan, sementara yang lainnya berusaha menangkap salah satu tongkat yang dilemparkannya dan juga yang menerima tantangan. Permainan ini biasanya menggunakan 2 buang tongkat sedang dengan ukuran yang sama, serta menggunakan 2 buah batu bata untuk menyangga salah satu tongkat yang akan dilemparkan ke belakang menggunakan tongkat yang lainnya.
- Manfaat: Melatih kecepatan, kelincahan, dan kerjasama.
6. Cingciripit
- Cara bermain: Anak-anak duduk membentuk lingkaran. Seorang anak membuka telapak tangan sebagai “mangkuk”. Adapun anak-anak yang lainnya meletakkan jari telunjuk mereka di tengah mangkok atau telapak tangan salah satu anak tadi, sembari menyanyikan lagu Cing ciripit.... Kemudian, ketika lagu berakhir, pemilik mangkuk tangan itu menutup tangan secara tiba‑tiba untuk menangkap jari yang tidak sempat menghindar. Siapa yang tertangkap menjadi “kucing” atau harus berjaga berikutnya.
- Nilai dan manfaat: Melatih konsentrasi, ketelitian, dan kesabaran.
Dengan memainkan permainan tradisional Sunda di atas, tidak hanya dapat menjadi hiburan saja, tetapi juga sebagai bentuk menjaga warisan budaya yang mesti dijaga.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.