Merantau ke Kalimantan, Pedagang Bendera Musiman Asal Garut Raup Omzet Rp2 Juta per Hari


Pada momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Repuplik Indonesia (RI) yang ke-77 tahun ini, pedagang bendera asal Garut berhasil meraup omzet Rp2 juta rupiah per hari. 

Tedi, warga Kecamatan leles, Kabupaten Garut, melakoni profesinya sebagai penjual bendera musiman sejak 20 tahun lalu. Pada tahun ini, ia mengadu peruntungan berjualan di kawasan Kecamatan Pontianak Timur, Kalimantan Barat.

Tedi mengungkapkan, berjualan bendera merupakan amanah dari orangtuanya yang dulu merupakan seorang pejuang kemerdekaan RI. 

"Kebetulan bapak saya veteran pejuang 45, makanya dia bilang harus dirayain, cobalah bikin bendera, jualan bendera, makanya saya mau jualan bendera biar memperingati kemerdekaan, mengenang bapak saya yang waktu jadi pejuang," ungkap Tedi, dikutip dari ANTARA, Sabtu (6/8/2022).

Dari segi harga, Tedi menyebut bendera yang dijualnya bervariatif mengacu pada ukuran dan motif. Untuk yang ukuran standar harga dipatok Rp30 ribu, sementara untuk yang ukuran besar mencapai Rp350 ribu.

Ia menambahkan, omzet yang diraih selama berjualan satu bulan bisa mencapai Rp60 juta.

Dari daerah asalnya sendiri di Kecamatan Leles dikenal sebagai Kampung Bendera karena warga sekitar banyak yang menjadi penjual dan pembuat bendera.

Pemerintah Kecamatan Leles pun sempat mengadakan rapat koordinasi pembentukan Kampung Bendera pada Kamis (28/7/2022). Agenda tersebut dalam rangka pemulihan ekonomi menjelang peringatan HUT RI ke 77.

Pembentukan Kampung Bendera di Leles sendiri diinisiasi oleh Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono yang rencananya akan membentuk Paguyuban Kampung Bendera atau pengrajin bendera.

Nantinya, bertepatan pada HUT RI ke 77 pada 17 Agustus 2022 akan dilakukan pembentukan asosiasi pengrajin bendera Leles-Kadungora, yang ditandatangani langsung oleh Bupati Garut, Kapolres Garut dan para APDESI.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka