Mitos Nyi Roro Kidul di Pantai Selatan Garut: Antara Kepercayaan dan Fakta Alam

Pantai selatan Garut tak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kisah-kisah mistis yang telah lama mengakar di masyarakat. Salah satu mitos yang paling dikenal adalah tentang Nyi Roro Kidul, penguasa laut selatan yang diyakini berperan dalam berbagai kecelakaan laut. Masyarakat setempat percaya bahwa jika ada korban yang terseret ombak, itu bisa jadi tanda bahwa Nyi Roro Kidul sedang meminta tumbal.

Menurut penjaga pantai setempat, atau kuncen, kejadian seperti wisatawan yang terseret ombak sering kali dikaitkan dengan kehadiran Nyi Roro Kidul. Beberapa warga bahkan mengaitkan insiden ini dengan kepercayaan bahwa korban jatuh karena Nyi Roro Kidul tidak berkenan. Mitos ini telah lama hidup dalam budaya masyarakat pesisir dan sulit dilepaskan dari keyakinan mereka.

Salah satu warga, Lilis Nani Sumarni, mengakui bahwa cerita tentang Nyi Roro Kidul sudah ada sejak zaman dahulu. Mitos ini diwariskan dari generasi ke generasi, dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat pantai. Menurut cerita yang berkembang, jika ada yang meninggal di laut, itu adalah pertanda bahwa penguasa laut sedang meminta korban.

Namun, Nani sendiri kini lebih memilih untuk memandang kejadian tersebut dari sudut pandang agama dan kehendak Yang Maha Kuasa. Baginya, setiap insiden yang terjadi di pantai selatan adalah peringatan agar setiap orang lebih waspada. Meskipun begitu, Nani tidak menampik bahwa mitos tentang Nyi Roro Kidul masih sangat kuat di tengah masyarakat setempat.

Engkos Hardy Suhardja, Camat Caringin, juga menegaskan bahwa legenda Nyi Roro Kidul sulit dihilangkan dari kepercayaan masyarakat pesisir selatan Garut. Namun, ia menilai bahwa insiden terseretnya wisatawan di pantai selatan sering kali disebabkan oleh kelalaian dan kurangnya informasi mengenai kondisi laut yang terkenal dengan ombak ganasnya. Apalagi, saat musim peralihan ke kemarau, ombak di pantai selatan memang lebih tinggi dari biasanya, sehingga menjadi lebih berbahaya bagi wisatawan yang kurang waspada.