Beranda Museum RAA Adiwidjaya Riwayatmu Kini

Museum RAA Adiwidjaya Riwayatmu Kini

1 tahun yang lalu - waktu baca 4 menit

Apakah para warginet tahu bahwa di Garut ini terdapat sebuah museum yang menyimpan banyak benda sejarah yang berkaitan dengan Garut. Garut memiliki sejarah yang panjang sehingga tentu saja seharusnya Garut memiliki banyak benda sejarah. Museum RAA Adiwidjaya juga merupakan museum nomaden yakni museum yang selalu berpindah-pindah. Mungkin museum ini merupakan satu-satunya museum nomaden yang ada di Indonesia.

Didirikan pada tahun 2009 oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut di Jalan Pembangunan No. 2 dekat sekali dengan Simpang Lima. Pada saat berdirinya-pun museum ini kurang dikenali oleh masyarakat Garut. Bahkan disaat pertama kali berdiri display dan keadaan Museum RAA Adiwidjaya dapat dikatakan tidak seindah dan serapih museum-museum pada umumnya.

Bahkan berdasarkan suatu artikel yang ditulis pada tahun 2019 sepuluh tahun setelah museum ini berdiri keadaan museum masih sama saja, tidak ada perubahan yang lebih baik. Bahkan sejak tahun 2019 pengurus Museum RAA Adiwidjaya mengatakan bahwa anggaran yang diberikan untuk pengurusan museum ini masih sangatlah minim sehingga akan terasa sulit untuk mengembangkan museum ini.

Kemudian pada awal tahun 2023 Museum RAA Adiwidjaya kembali pindah ke Gedung Bale Paminton Inten Dewata yang berada di Jalan Ahmad Yani dan tidak lama kemudian pindah lagi ke Jalan Patriot No. 12, Garut. Keadaan Museum RAA Adiwidjaya di lokasi yang baru tidak lebih baik dari sebelumnya. Gedung yang baru lebih sempit daripada sebelumnya sehingga sebagain besar koleksi tidak dapat dipajang dan diperlihatkan.

Meskipun dengan keadaan museum yang tidak lebih baik dari sebelumnya, staff Museum RAA Adiwidjaya selalu semangat dan terus menyambut para pengunjung dengan baik disamping keadaan museum yang sebenernya jauh dari kata layak. Setiap pengunjung yang datang akan dilayani dengan baik dan staff museum akan menjelaskan secara mendetail mengenai benda-benda koleksi yang ada di sana.

Bahkan para pengunjung dapat bertanya mengenai sejarah Garut dan guide Museum RAA Adiwidjaya yakni Pak Budi akan menjelaskannya sejarah rinci dan jelas. Salah satu hal yang baik dari Museum ini adalah staffnya yang ramah, pelayanannya yang baik serta menguasai sejarah dan informasi-informasi mengenai Garut ini cukup mengobati kekecewaan ketika mengunjungi Museum RAA Adiwidjaya.

Jika ditata dengan lebih dan menerapkan nilai estetika dalam mendisplay seluruh koleksi barang bersejarah tentu saja Museum RAA Adiwidjaya ini akan terlihat lebih indah dan hal-hal indah tentu saja akan menarik perhatian. Salah satu masalah yang membuat keadaan Museum RAA Adiwidjaya ini semakin memburuk adalah museum tersebut tidak memiliki tempatnya sendiri.

Sejak berdiri hingga saat ini Museum RAA Adiwidjaya selalu berpindah-pindah dan menumpang. Namun, masalah utama dari tidak majunya Museum RAA Adiwidjaya ini adalah tidak adanya dana khusus untuk mengelola museum ini. Bahkan Pak Isep Ruhimat selaku Kepala Subbag UPT Museum RAA Adiwidjaya mengatakan bahwa Museum RAA Adiwidjaya ini memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan.

“ Besar harapan kami selaku pengelola mendapatkan perhatian yang cukup besar juga dari para stakeholder atau pemangku kebijakan yang kaitan dengan budaya, sejarah, kami sangat menanti uluran tangan untuk membantu mendukung membesarkan museum yang sementara ini kita ketahui seperti inilah dengan keterbatasan segalanya.” Ucap Pak Isep yang masih menaruh harapan besar terhadap Museum RAA Adiwidjaya.

Disamping segala keterbatasan yang dimiliki oleh Museum RAA Adiwidjaya, para staff dan para pengurus museum saat ini terus berusaha untuk mengenalkan keberadaan Museum RAA Adiwidjaya kepada khalayak luas terutama kepada masyarakat Garut. Museum RAA Adiwidjaya memiliki akun sosial media salah satunya adalah instagram. Dengan username @‌museumgarut gencar melakukan promosi.

Promosi yang dilakukan mulai dari membuat konten-konten trend hingga selalu mengupdate informasi mengenai kegiatan museum. Selain melalui sosial media, Museum RAA Adiwidjaya juga membuat event berupa Perlombaan Cerdas Cermat Tingkat SD hingga SMP di Garut pada bulan Juni lalu bertepatan dengan Hari Permuseuman Internasional. Mereka semua sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat Museum RAA Adiwidjaya untuk lebih hidup.

Mungkin saat ini kami sedang berada di fase dimana kami tidak melihat ke belakang dan berfokus terus ke masa depan sehingga kepedulian kami mengenai sejarah dan hal-hal yang berkaitan dengan sejarah belum sampai kepada kesejahteraan dan kemanfaatan museum. Mungkin kami tidak paham bahwa museum merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan pelajaran yang dapat membantu kami agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Atau mungkinkah kami sombong dan mengganggap bahwa masa lalu hanyalah sebuah periode yang sudah terjadi dan tidak memberikan keuntungan bagi masa depan? Jika Pemerintah adalah sebuah entitas maka perasaan kami terhadap museum akanlah sama.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.