Nasi Goreng, Menu Sahur Andalan Para Tokoh Penting Saat Penyusunan Teks Proklamasi


Siapa yang tak mengenal Nasi Goreng? menu favorit orang Indonesia yang akrab disantap saat sarapan, makan siang, hingga makan malam. Karena selain rasanya yang nikmat, Nasi Goreng merupakan makanan rumahan yang mudah dibuat dan dapat dinikmati oleh semua kalangan. 

Nah, usul punya usul, Nasi Goreng ternyata merupakan menu sahur para tokoh penting saat menyusun teks proklamasi kemerdekaan. Kala itu, 16 Agustus 1945, bertepatan dengan 8 Ramadan 1364 Hijriah atau dalam suasana bulan suci penuh berkah. Sehingga para tokoh penting, yaitu Presiden Soekarno, Wakil Presiden Moh. Hatta, dan Achmad Soebardjo sedang menjalankan ibadah puasa. 

Dalam buku Sekitar Proklamasi (1981), Bung Hatta mengatakan bahwa naskah teks proklamasi selesai pada dini hari, sekitar pukul 4 subuh, 9 Ramadan 1364 Hijriah. Saat itu, di kediaman Laksamana Maeda, para tokoh yang menjalankan puasa melaksanakan sahur bersama dan dijamu oleh hidangan nasi goreng, telur, dan ikan sarden. Makanan tersebut disiapkan oleh Satsuki Mishina, selaku asisten rumah tangga Maeda.

Setelah melaksanakan sahur Soekarno dan Hatta kembali ke rumahnya masing-masing. Pada 9 Ramadan 1364 Hijriah atau 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, Soekarno membacakan teks Proklamasi sebagai penanda kemerdekaan Indonesia. Bendera Merah Putih jahitan Fatmawati pun berkibar di depan rumah.

Selain menu sahur bersejarah, ternyata ada alasan tersendiri mengapa Presiden Soekarno memilih tanggal 17 sebagai Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Konon, Presiden Soekarno mengatakan bahwa angka 17 merupakan angka yang baik, dan dalam Islam,17 merupakan jumlah rakat salat dalam satu hari. 

Sumber: Kemendikbud




0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka