Ngadu Muncang, Permainan Tradisional yang Sering Disalahgunakan

Ngadu Muncang, Permainan Tradisional yang Sering Disalahgunakan

Warginet, pernahkah kamu mendengar permainan tradisional Ngadu Muncang? Muncang dalam bahasa Indonesia adalah biji kemiri. Dalam bermain adu muncang, seorang anak menyiapkan muncang yang telah direndam selama seperempat jam di tengah air cuka dengan tujuan untuk menambah kekuatan kulit muncang. 

Setelah siap ditandingkan dengan muncang tempat sepermainan, seorang wasit memberi aba-aba agar muncang tersebut siap ditandingkan. 

Muncang tersebut diletakan secara vertikal-bertumpuk di atas sebilah bambu yang telah dipotong mendatar. Kedua bambu diletakan di sisi bawah dan atas, kedua tumpukan muncang tersebut yang di sisi paling bawah diberi alas sandal jepit. 

Wasit memberikan aba-aba untuk memulai dan memukul tumpukan muncang dengan kayu yang agak besar. Di akhir permainan, anak-anak bisa melihat muncang mana yang masih bertahan dan muncang mana yang telah remuk. Dari sana bisa terlihat pihak mana yang lebih unggul.

Permainan tradisional ini memang sudah dilakukan sejak lama, tetapi seiring waktu permainan muncang disalahgunakan oleh mereka yang hanya mencari peruntungan saja. Beberapa orang nakal menjadikan permainan tradisional ini sebagai praktik judi. 

Akibatnya adu muncang memberi kesan yang buruk karena disalahgunakan sebagai perjudian oleh segelintir orang. 

Wah, semoga permainan tradisional ini tidak lagi disalahgunakan dan memiliki fungsi sebagaimana awalnya, ya. Ayo kita lestarikan permainan tradisional.


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.