Ngapungkeun Balon : Tradisi Lebaran dari Panauwan Garut


[Illustration: westjavatoday.com]

Tradisi ngapungkeun balon atau tradisi menerbangkan balon adalah tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Kampung Panauwan, Tarogong Kidul. Tradisi ngapungkeun balon ini merupakan tradisi rutin tahunan yang sudah dilaksanakan sejak tahun 1990-an, tradisi ngapungkeung balon ini dilkasanakan oleh masyarakat Kampung Panauwan pada saat hari raya Idul Fitri setelah melaksanakan sholat ied.

Tradisi ngapungkeun balon ini sempat terhenti di tahun 2020 dan 2021 dikarenakan adanya pandemi COVID-19 dan tahun lalu merupakan tahun pertama pelaksanaan tradisi ngapungkeun balon setelah terhenti selama dua tahun. Balon yang diterbangkan merupakan balon besar seperti balon udara yang dimana satu balonnya memakan biaya sebesar Rp.500 ribu sampai dengan Rp. 1 juta.

Balon besar ini disiapkan sehari sebelumnya oleh para warga dan kemudian balon besar ini siap diterbangkan setelah pelaksanaan sholat ied sehingga semua warga dapat melihat proses penerbangan balon besar dan dapat menikmatinya bersama. Tradisi ngapungkeun balon ini merupakan salah satu bentuk hiburan yang disukai warga.

Balon besar ini memiliki diameter yang mencapai 10 meter dan biasanya balon yang diterbangkan ini terdiri dari dua buah balon. Balon besar ini dibuat oleh tangan yang dimana balon tersebut berbahan dasar kertas minyak yang disusun dan direkatkan oleh lem serta nasi sisa kemudian diberi warna dan dihias. Balon besar ini kemudian di terbangkan dengan tenaga angin yang berasal dari tungku api yang dipasang dibawahnya.

Tradisi ngapungkeun balon ini merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan masyarakat Kampung Panauwan di satu tempat yang sama sehingga memudahkan proses bersilahturahmi yang biasanya wajib dilaksanakan di hara raya Idul Fitri.

 

 

Sumber : Dikutip dari berbagai sumber


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka