Nyawen : Tradisi Tolak Bala para Petani


Nyawen merupakan Tradisi Nusantara yang tersebar luas ke seluruh indonesia, tradisi ini sering dijumpai di pedesaan, tradisi ini bertujuan untuk tolak bala, di Garut senidiri tradisi ini digunakan oleh sebagian para petani untuk mengusir hama dan roh jahat di ladang, Nyawen ini mempunyai arti yang berbeda disetiap daerah tetapi tujuannya tetap sama.

Kategori karya budaya : tradisi dan ekspresi lisan, termasuk bahasa sebagai pembawa warisan budaya tak benda, termasuk cerita rakyat, tulisan kuno, permainan tradisional, adat istiadat masyarakat, ritual dan perayaan, sistem ekonomi tradisional, sistem organisasi sosial, upacara adat.

Nyawen berasal dari kata sawen. Sawen merupakan benda yang dipercaya dapat mengusir hama tanaman, mengusir makhluk halus  dan kejadian gaib lainnya. Benda yang digunakan dalam Sawen adalah tangkal pacing, anak pisang, cabai merah, bawang putih,  jawer kotok, jaringao, honje, jukut palias, pohon atau daun beringin, batang dan daun tebu, pohon hanjeli, air beras putih, air muara, air laut, harupat, tek-tek (daun sirih kapur gambir lada), dan lainnya.

Barang-barang tersebut biasanya diletakkan di ladang atau sawah pada saat budidaya dimulai. Ritual penempatan barang-barang tersebut disebut nyawen. Dengan adanya Nyawen diharapkan hasil pertanian bisa memuaskan. Ada pula ritual di Nyawen dimana kita berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar selalu melindungi seluruh desa dan mensyukuri nikmat yang diberikan selama ini. Sawen atau nyawen merupakan sebuah ritual pada masyarakat pertanian tradisional Tatar Sunda.

Kondisi Keadaan karya budaya saat ini terancam punah, sekarang sudah jarang dijumpai lagi  adanya Tradisi ini dikalangan masyarakat Garut.***

 

Sumber : Disparbud Kab.Garut 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka