Pasukan Pangeran Papak, Laskar Pemuda Garut dalam Perjuangan Melawan Pasukan Militer Belanda


[Illustration : Oud Indie]

Pasukan Pangerang Papak (PPP) adalah sebuah pasukan yang didirikan oleh para pemuda Garut untuk melawan pasukan militer Belanda yang kembali ke Garut. Nama pasukan ini diambil dari nama salah satu tokoh pejuang Garut yakni Raden Muhammad Wangsa atau dikenal sebagai Pangeran Papak karena para pemuda ini akan mengukit jejak Pangeran Papak untuk melawan Belanda.

Ketika pasukan Belanda kembali lagi ke Garut para pemuda Garut yang terbakar semangat proklamasi berusaha untuk membentuk sebuah laskar perjuangan yang bertujuan melawan Belanda. Meskipun persenjataan mereka kurang dan tidak memadai para pemuda ini semangat untuk melawan Belanda, pada saat itu terdapat dua laskar pemuda besar yang ada di Wanaraja.

Laskar pertama dikenal sebagai Laskar Angsana yang dipimpin oleh M.Salim yang berasal dari Desa Samagen, laskar kedua Djiwanagara yang dipimpin oleh M.Wibatma, kemudian kedua laskar ini bergabung untuk membangun kekuatan yang lebih besar dan dua laskar ini menjadi satu pasukan yang dikenal sebagai Pasukan Pangeran Papak.

Pasukan Papak ini dipimpin oleh Saoed Moestofa yang merupakan turunan langsung dari Pangeran papak. Ketika pasukan sekutu datang Ke Bandung, Pasukan Pangeran Papak ini pergi ke Bandung dan berjuang bersama Rakyat Bandung dalam melawan tentara sekutu.

Di Garut senidiri Pasukan Pangeran Papak ini pernah bertempur dengan pasukan Jepang. Ketika menyerang Jepang, pasukan bertemu dengan tentara Jepang yang berbelot dari pasukan Jepang.

Tentara Jepang ini dikenal sebaga Yang Chil Sung, Yang Chil Sung berbelot dari Jepang dan bergabung dengan Pasukan Pangeran Papak dan membantu Pasukan Pangeran Papak dalam melawan pasukan Jepang dan Belanda.

Bersama PPP Yang Chil Sung berjuang melawan penjajah bahkan saat itu Yang Chil Sung mengganti namanya menjadi Koemarudin. Pasukan Pangeran Papak bersama Yang Chilseong menghentikan pasukan sekutu untuk pergi ke Garut dengan meledakan jembatan Cinunuk dan jembatan Cimanuk pada 1947.

 

 

Sumber : Historia.id


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka