Beranda Perhatikan! Ini Pola Hidup Buruk yang Dapat Mengganggu Kesehatan Tubuh Semakin Memburuk
ADVERTISEMENT

Perhatikan! Ini Pola Hidup Buruk yang Dapat Mengganggu Kesehatan Tubuh Semakin Memburuk

11 jam yang lalu - waktu baca 4 menit
Perhatikan! Ini Pola Hidup Buruk yang Dapat Mengganggu Kesehatan Tubuh Semakin Memburuk. (Source: Freepik/@jcomp)

Sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa pola hidup buruk tidak sekadar soal tidak ideal, tetapi bisa menjadi pintu masuk ke gangguan serius pada kesehatan tubuh.

Dalam keseharian kita, sering kali kita tanpa sadar menjalani pola hidup buruk yang lambat-lambat merusak kondisi tubuh. Ketika kebiasaan seperti makan berlebihan, kurang gerak, tidur tak teratur, atau stres berkepanjangan dibiarkan, maka bukan hanya mood atau energi saja yang terdampak, tetapi kesehatan tubuh secara keseluruhan bisa mengalami kemunduran yang nyata. 

Pola hidup buruk bukan sekadar gaya hidup yang kurang ideal, melainkan kumpulan kebiasaan yang secara sistematis dapat memperparah kondisi organ, mempercepat penuaan, dan memicu penyakit kronis.

Kebiasaan-kebiasaan tersebut tidak melulu berkaitan dengan satu aspek saja seperti diet atau olahraga, melainkan merupakan kombinasi dari beberapa faktor, menjadi pola makan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang minim, tidur tidak berkualitas, dan lingkungan sosial yang tak mendukung. 

Ketika semua faktor ini bergabung, maka risiko kerusakan terhadap kesehatan tubuh menjadi jauh lebih besar. Studi menunjukkan bahwa faktor gaya hidup memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap penyakit dan kematian dini dibanding genetik saja. 

Baca Juga: Fenomena Remaja Jompo: Generasi Muda Merasa Tua Sebelum Waktunya

5 Pola Hidup Buruk

1. Pola makan yang buruk

Salah satu indikasi utama pola hidup buruk adalah pola makan yang tidak seimbang, misalnya konsumsi makanan ultra-proses, terlalu banyak gula atau lemak jenuh, dan frekuensi makan yang kacau. Penelitian mencatat bahwa kebiasaan makan yang buruk sejak usia muda bisa berkontribusi terhadap obesitas hingga penyakit pernapasan dan gangguan mood di kemudian hari.

Begitu juga, penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup tak sehat secara umum, termasuk diet buruk yang dikaitkan dengan penurunan kualitas hidup terkait kesehatan.

Efek pada tubuh dapat berupa peningkatan berat badan, penumpukan lemak visceral, gangguan metabolik, dan bahkan risiko kematian yang lebih tinggi jika tidak segera diperbaiki. 

2. Kurang aktivitas fisik dan banyak duduk

Banyak orang menjalani rutinitas kerja atau belajar yang membuat aktivitas fisik menjadi sangat minim karea duduk lama, kurang bergerak, dan kurang olahraga teratur. Studi internasional menunjukkan bahwa tingkat aktivitas fisik pada remaja maupun dewasa banyak yang di bawah standar, misalnya 85 % remaja tidak mendapat cukup olahraga.

Akibatnya, risiko penyakit kardiometabolik seperti hipertensi, diabetes, gangguan jantung yang meningkat, daya tahan otot berkurang, serta kemungkinan penurunan fungsi tubuh secara umum menjadi nyata. Lingkungan gaya hidup yang minim gerak telah dikaitkan secara langsung dengan penyakit tidak menular. 

3. Pola tidur yang tidak baik dan kebiasaan begadang

Tidur adalah proses tubuh melakukan pemulihan, baik sel-sel, hormon, maupun organ. Ketika pola tidur kacau karena sering bergadang, jam tidur sedikit, atau jam tidur tak konsisten, maka tubuh kehilangan kesempatan untuk regenerasi yang optimal. Salah satu studi menemukan bahwa kurang tidur (<6 jam) dan waktu layar yang lama memiliki kaitan kuat dengan kualitas hidup yang buruk dan kesehatan mental yang menurun.

Disebutkan juga bahwa pola tidur tak teratur dapat menaikkan risiko kondisi serius hingga ratusan penyakit berbeda, termasuk diabetes dan gagal ginjal.  Jadi, pola hidup buruk dalam hal tidur ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Baca Juga: Segera Cek Warna Urin! Begini Tanda Tubuh Cukup Air dan Terhidrasi dengan Baik

4. Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan stres berlebih

Kebiasaan seperti merokok dan konsumsi alkohol, ditambah stres jangka panjang, merupakan unsur klasik dari pola hidup buruk yang mempercepat kerusakan pada sistem tubuh. Sebuah riset di Inggris melalui data luas menyebutkan bahwa gaya hidup seperti merokok, kurang aktivitas, dan pola makan buruk lebih menentukan kondisi penyakit terkait usia dan kematian dini dibanding faktor genetik.

Stres yang tak tertangani juga bisa memicu kebiasaan buruk lainnya seperti makan berlebihan, begadang, konsumsi substansi dan akhirnya membentuk lingkaran setan yang memperburuk kesehatan tubuh secara bertahap.

5. Kombinasi faktor dan efek kumulatif

Menariknya, bukan hanya satu kebiasaan saja yang berisiko, tetapi kombinasi dari beberapa kebiasaan buruk dapat memperburuk kondisi secara eksponensial. Individu yang tak memiliki kebiasaan sehat, misalnya tidak merokok, cukup aktivitas fisik, makan sehat, tidur cukup memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi bahkan bila berat badan mereka normal.

Ini menegaskan bahwa memperbaiki satu aspek saja mungkin belum cukup di mana perubahan pola hidup buruk menjadi sehat harus bersifat menyeluruh untuk menjaga kesehatan tubuh secara optimal.

Semua kebiasaan buruk di atas, jika dibiarkan akan membuat kondisi tubuh semakin memburuk. Sebaliknya, apabila mulai dari tindakan kecil seperti meningkatkan aktivitas fisik, memperbaiki pola makan, tidur cukup, dan mengelola stres adalah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh jangka panjang. Mengingat pengaruh gaya hidup yang jauh lebih besar dari faktor genetik, maka memilih pola hidup yang baik adalah investasi penting untuk kita semua.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.