Daftar Nama Pahlawan Nasional yang Layak Dikenal Lebih Luas dan Tidak Disebutkan dalam Pelajaran Sekolah
Kurikulum sekolah cenderung memfokuskan kepada nama-nama tokoh besar dan nasionalitasnya meluas, sementara pahlawan daerah atau yang peranannya spesifik sering terabaikan.
Dalam sejarah bangsa Indonesia, gelar Pahlawan Nasional diberikan sebagai penghargaan tertinggi kepada mereka yang telah menunjukkan pengorbanan nyata dan jasa besar bagi kemerdekaan atau bangsa.
Pahlawan nasional seringkali identik dengan nama-nama besar seperti Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, atau Jenderal Soedirman. Namun di balik nama-nama itu, terdapat banyak sosok pahlawan nasional yang kurang dikenal, sedikit dibicarakan, bahkan hampir tidak pernah muncul di pelajaran sejarah sekolah.
Karena minimnya eksposur dan pendalaman dalam kurikulum, banyak generasi muda yang tidak mengetahui atau hanya sepintas mengenal sosok-sosok tersebut. Padahal, pengenalan kepada pahlawan nasional yang kurang dikenal sama pentingnya dengan mengenang yang besar, karena melalui hal itu kita dapat memperkaya pemahaman tentang keberagaman perjuangan di seluruh nusantara.
Infogarut akan memaparkan beberapa nama pahlawan nasional yang layak dikenal lebih luas, lengkap dengan latar perjuangan mereka.
Baca Juga: Mengenal Lasminingrat: Pahlawan Perempuan Asal Garut, Penerjemah Buku Pendidikan Barat
1. Tan Malaka
Tan Malaka dengan nama lengkapnya yakni, Sutan Ibrahim gelar Datuk Sutan Malaka adalah tokoh pemikir dan pejuang kemerdekaan yang berasal dari Minangkabau, Sumatra Barat. Ia mendirikan sekolah rakyat, memperjuangkan hak rakyat melalui pemikiran radikal, dan aktif dalam dialog politik pasca- Proklamasi Kemerdekaan. Meski demikian, sosoknya seringkali tersisih dari kurikulum utama di sekolah.
2. Andi Mappanyukki
Andi Mappanyukki adalah Raja Bone yang kemudian menjadi pejuang gerilya melawan Belanda pada awal abad ke 20. Ia diangkat sebagai pahlawan nasional melalui Keputusan Presiden No. 89/TK/TH/2004. Namun di banyak sekolah, namanya jarang muncul sebagai tokoh utama.
3. Abdurrahman Baswedan (AR Baswedan)
Abdurrahman Baswedan merupakan salah satu tokoh pahlawan dengan kelahiran Surabaya (1908) yang ikut menginisiasi Persatuan Arab Indonesia (PAI) dan aktif dalam diplomasi Indonesia awal. Ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 8 November 2018. Karena relatif baru diangkat dan spesifik perannya, namanya kurang populer dalam buku-sejarah sekolah umum.
Baca Juga: Daftar Nama Pahlawan yang Gugur dalam Peristiwa G30S PKI
4. K.H. Ahmad Hanafiah
K.H. Ahmad Hanafiah adalah pahlawan nasional dari Lampung, yang dianugerahi gelar pahlawan nasional pada 6 November 2023. Sebelum pengangkatan itu, publikasi tentangnya sangat minim, sehingga banyak generasi muda yang belum mengenal sosok ini.
5. K.H. Noer Ali
K.H. Noer Ali adalah ulama dan pendidik dari Betawi yang berperan dalam pendidikan dan perjuangan intelektual bangsa. Meskipun begitu, kehadirannya seringkali tidak menjadi bagian utama materi pelajaran sejarah di sekolah menengah.
Buku pelajaran history memiliki keterbatasan ruang untuk menjelaskan setiap tokoh secara lengkap, sehingga beberapa sosok banyak yang tertinggal dan sangat jarang diketahui.
Pengangkatan gelar pahlawan nasional kepada tokoh-tokoh baru yang kurang dikenal membutuhkan waktu untuk penyebaran informasi dan pengenalan publik.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.