Hanya 4 Jam! Yaman jadi Negara dengan Jam Kerja Paling Sedikit di Dunia

Yaman tercatat sebagai negara yang memiliki jam kerja paling sedikit di dunia, hanya sekitar empat jam per hari pada laporan tahun 2025.

Fenomena jam kerja di Yaman mengundang perhatian dunia setelah laporan terbaru memperlihatkan bahwa model kerjanya yang berbeda dari negara lain. Warga negara tersebut rata-rata hanya bekerja sekitar empat jam per hari, menjadikan Yaman sebagai negara dengan waktu kerja paling rendah secara global di tahun 2025.

Baca juga: Burnout Dalam Dunia Kerja, Begini Cara Mencegahnya

Jam Kerja di Yaman

Berdasarkan unggahan Instagram @lalana.corp, rata-rata jam kerja di Yaman mencapai 25,9 jam per minggu atau sekitar empat jam per harinya. Dominasi industri pertanian serta aktivitas ekonomi informal membuat alur kerja masyarakatnya lebih fleksibel dibandingkan dengan banyak negara lain di dunia.

Meskipun durasinya sebentar, produktivitas warga Yaman tetap terjaga karena mereka mampu menghasilkan pekerjaan yang berkualitas. Hal tersebut menunjukkan bahwa waktu kerja yang ringkas dapat memaksimalkan kepuasan hidup, menjaga ritme aktivitas, hingga mendukung keseimbangan antara pekerjaan serta kehidupan sehari-hari.

Daftar Jam Kerja Paling rendah

Mengamati fenomena jam kerja di Yaman yang begitu unik, sejumlah negara lain juga menampilkan rata-rata jam kerja yang tergolong rendah di tingkat global. Untuk gambaran lebih jelasnya, beberapa negara yang berkaitan dengan topik ini dapat dilihat pada daftar berikut.

• Yaman – 25,9 jam/minggu

• Belanda – 26,8 jam/minggu

• Norwegia – 27,1 jam/minggu

• Austria – 28,4 jam/minggu

• Denmark – 28,8 jam/minggu

• Finlandia – 28,8 jam/minggu

• Vanuatu – 29 jam/minggu

• Mozambik – 29 jam/minggu

• Swedia – 29,3 jam/minggu

(Sumber: Adda247)

Baca juga: Bupati Garut Terbitkan Surat Edaran Penyesuaian Jam Kerja ASN Selama Ramadan 1446 H

Nah Warginet, fenomena jam kerja di Yaman menerangkan bahwa efisiensi dalam  bekerja tidak selalu tergantung dari lama durasinya, melainkan pada kualitas keseimbangan hidup. Model jam kerja ini dapat menjadi inspirasi bagi negara lain dalam mengatur ulang mekanisme kerja yang lebih manusiawi.