Produksi Tanaman Biofarmaka di Kabupaten Garut

Produksi Tanaman Biofarmaka di Kabupaten Garut
Illustration: Pinterest

Tanaman biofarmaka adalah jenis-jenisan tanaman yang memiliki khasiat untuk mengobati dan berfungsi sebagai obat yang digunakan untuk mencegah hingga menyembuhkan berbagai macam penyakit. Kita mengenal tanaman biofarmaka sebagai tanaman obat.

Tanaman biofarmaka mengandung zat aktif yang dapat digunakan untuk mengobato penyakit tertentu. Meskipun beberapa tanaman biofarmaka tidak memiliki zat aktif tertentu beberapa tanaman biofarmaka ini memiliki efek resultan yang juga dapat mengobati. Cara penggunaan tanaman biofarmaka ini bisa diminum, dihirup, ditempel ataupun dioleskan.

Tanaman biofarmaka dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat-obatan tradisional ataupun obat herbal, biasanya masyarkat secara mandiri meracik tanaman biofarmaka tersebut dan disajikan sebagai obat untuk mengobati penyakit. Selain menjadi obat, masyarakat juga memanfaatkan tanaman biofarmaka sebagai bumbu masakan ataupun bumbu pelengkap.

Garut memiliki tanaman biofarmaka seperti jahe, kapulaga, kunyit dan lengkuas. Produksi tanaman biofarmaka di Garut dapat dikatakan cukup besar karena pada tahun 2022 produksi tanaman biofarmaka berada di angka yang cukup besar. Seperti produksi jahe di Garut pada tahun 2022 mencapai 30.009.597 kg yang diperolah dari perkebunan jahe di seluruh Garut yang luasnya bila digabungkan mencapai 10.186.087 meter persergi.

 

Untuk produksi kapulaga Garut pada tahun 2022 mencapai 12.044.152 kg dari seluruh perkebunan kapulaga di Garut yang luasnya mencapai 16.082.183 meter pesergi. Produksi kunyit Garut di tahun 2022 mencapai 3.479.861 kg dari perkebunan kunyit seluas 1.185.352 meter pesergi. Produksi lengkuas di Garut pada tahun 2022 mencapai 165.117 kg dari perkebunan lengkuas dengan luas 57.275 meter pesergi.

 

Sumber : Kabupaten Garut dalam Angka 2023 - Badan Pusat Statistik 


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.