Beranda Proses Terjadinya Hujan dan Penjelasannya Secara Ilmiahnya
ADVERTISEMENT

Proses Terjadinya Hujan dan Penjelasannya Secara Ilmiahnya

9 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Proses Terjadinya Hujan dan Penjelasannya Secara Ilmiahnya, Source: Freepik

Penjelasan proses terjadinya hujan mengulas perubahan uap air menjadi curah hujan melalui sifat hujan, tipe presipitasi, hingga faktor atmosfer.

Fenomena alam seperti proses terjadinya hujan sering kali terlihat sederhana, namun memiliki mekanisme yang sangat kompleks di balik pembentukannya. Dengan mengetahui penjelasan ilmiah yang tersedia, kita dapat memahami faktor-faktor yang mengakibatkan turunnya hujan di berbagai wilayah.

Baca juga: Sudah Masuk Musim Hujan? Waspadai Penyakit DBD

Sifat Hujan

Dikutip dari BMKG, sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan dalam rentang waktu tertentu dengan nilai normal selama 30 tahun terakhir, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai kondisi musim. Kategori sifat hujan ini terbagi menjadi beberapa jenis yang akan dijelaskan melalui uraian berikut.

Kategori sifat hujan:

  • Di atas normal (AN): terjadi jika jumlah curah hujan melebihi 115 persen dari rata-rata jangka panjang.

  • Normal (N): terjadi apabila jumlah curah hujan berada pada kisaran 85 hingga 115 persen dari nilai rata-rata.

  • Di bawah normal (BN): terjadi ketika jumlah curah hujan kurang dari 85 persen dari nilai rata-rata yang digunakan sebagai acuan perhitungan.

Tipe-Tipe Hujan

Melansir dari penjelasan umum meteorologi, tipe-tipe hujan dapat dibedakan berdasarkan dari proses terbentuknya presipitasi yang mengakibatkan air turun ke permukaan Bumi. Setiap jenis memiliki karakteristik berbeda yang dipengaruhi oleh lokasi, pergerakan udara, hingga kondisi atmosfer. Tipe-tipe tersebut di antaranya sebagai berikut:

  1. Hujan orografis: terbentuk di daerah pegunungan akibat udara lembab yang naik mengikuti lereng hingga mengalami pendinginan serta menghasilkan presipitasi.

  2. Hujan frontal: terjadi ketika massa udara panas bertemu dengan massa udara dingin, menyebabkan kondensasi di area pertemuan dua massa udara tersebut.

  3. Hujan zenithal: muncul karena naiknya udara panas secara vertikal hingga mencapai titik kondensasi, sehingga mendatangkan hujan pada wilayah beriklim tropis.

Proses Terjadinya Hujan

Dikutip dari Jurnal Penelitian Sains Nomor 17 oleh Muhammad Irfan dkk., proses terjadinya hujan diterangkan melalui dua teori utama yang merepresentasikan bagaimana butiran air bisa terbentuk sebelum jatuh ke permukaan Bumi. Teori tersebut memberikan gambaran ilmiah mengenai mekanisme pembentukan hujan.

Teori pembentukan hujan:

  1. Teori kristal es: menjelaskan bahwa hujan berasal dari kristal es pada awan tinggi yang terbentuk karena uap air menempel pada inti kondensasi, lalu membesar dan jatuh akibat gravitasi sebelum mencair menjadi air.

  2. Teori tumbukan: menggambarkan perbedaan ukuran butiran air di dalam awan, akibatnya butiran besar akan menabrak butiran kecil hingga bergabung dan akhirnya jatuh sebagai hujan ke permukaan Bumi.

Dua syarat utama yang mendukung proses terjadinya hujan yaitu ketersediaan udara lembab yang mengandung uap air dalam jumlah cukup serta kondisi yang mampu mengangkat udara lembab ke atas agar terjadi kondensasi. Selain itu, panas Matahari juga memiliki peran vital dalam proses penguapan air sebelum menjadi mendung.

Baca juga: Jawa Barat Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada Pekan ini!

Nah Warginet, mengetahui proses terjadinya hujan dapat membantu kita membaca perubahan cuaca sehari-hari dengan lebih baik. Dengan mengenal sifat hujan, tipe-tipe hujan, hingga teori pembentukannya, pembahasan ini menjadi acuan bermanfaat bagi siapa pun yang ingin memahami fenomena alam tersebut.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.