Beranda Qatar Kecewa, Israel Belum Menjawab Usulan Gencatan Senjata di Gaza
ADVERTISEMENT

Qatar Kecewa, Israel Belum Menjawab Usulan Gencatan Senjata di Gaza

10 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Qatar Kecewa, Israel Belum Menjawab Usulan Gencatan Senjata di Gaza. (Source: aljazeera)

Proposal gencatan senjata yang telah disetujui Hamas dan difasilitasi oleh Qatar dan Mesir belum mendapatkan respons dari Israel.

Qatar merasa kecewa sekaligus prihatin terhadap Israel yang belum memberikan persetujuannya terkait gencatan senjata yang sudah disetujui oleh Hamas. Kekecewaan itu diungkapkan Qatar pada Selasa, 26 Agustus 2025 lalu. 

Usulan ini merupakan inisiatif bersama Qatar dan Mesir yang ditujukan untuk menghentikan konflik berkepanjangan dan menghadirkan solusi yang mencakup gencatan senjata sementara, pertukaran tahanan, serta akses bantuan kemanusiaan yang krusial.

Hamas sebelumnya telah menyampaikan persetujuannya terhadap proposal tersebut, termasuk penghentian pertempuran selama 60 hari, pembebasan separuh dari sandera Israel, dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. 

Baca Juga: Serangan Israel Kian Mengerikan di Tengah Harapan Gencatan Senjata, Hampir 19.000 Anak Gaza Tewas

Qatar dan Mesir yang berperan penting sebagai mediator atas konflik yang sedang terjadi antara Israel dan Palestina. Qatar berharap agar Israel mau segera memberikan kepastian dan duduk bersama untuk bermusyawarah dengan baik.

“Pernyataan-pernyataan yang kami dengar saat ini tidak memberi kami keyakinan bahwa jika ada keterlibatan, keterlibatan itu akan bersifat positif dan mengarah pada pencarian solusi,” ungkap Majed Al-Ansari, selaku perwakilan Qatar.

Dalam pernyataan di atas, menjelaskan bahwa belum adanya jawaban dari Israel dan perlu adanya solusi yang tepat untuk menghadapi masalah tersebut.

“Tanggung jawab sekarang ada di pihak Israel untuk merespons tawaran yang sudah ada di atas meja. Segala hal lain hanyalah pencitraan politik dari pihak Israel,” lanjut Majed Al-Ansari.

Dengan begitu, dapat diartikan bahwa serangan yang masih terjadi hingga saat ini hanyalah perbuatan pribadi Israel yang mungkin saja dilakukan tanpa sebab.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan secara resmi dari pemerintah Israel atas proposal gencatan senjata. Sebelumnya, Bejamin Netahayu selaku Perdana Menteri Israel sempat menyatakan dukungan untuk melakukan negosiasi segara, namun belum ada kabar lagi. 

Baca Juga: Israel Serang Gaza, Kelaparan Paksa Jadi Senjata Perang

Ketidaksediaan ini menimbulkan kekecewaan dan frustrasi dari pihak Qatar, yang menilai hal ini menghambat peluang perdamaian dan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.

Krisis kemanusiaan di Gaza semakin mengkhawatirkan. Ratusan orang tewas akibat kelaparan, dan lembaga PBB telah menyatakan bahwa wilayah ini sedang mengalami kondisi kelaparan yang parah. 

Seruan global untuk mengakhiri "hukuman kolektif" terus terdengar, termasuk dari Paus Leo XIV. Sementara itu, massa di Israel melakukan aksi protes besar-besaran, menuntut agar pemerintah Netanyahu segera menyetujui gencatan senjata, serta mendesak pembebasan para sandera.

Di tengah krisis ini, Amerika Serikat terus mendorong rencana pasca-konflik dan tekanan diplomatik. Mantan Presiden AS, Trump, melalui wakil khusus Steve Witkoff, mengusung rencana pengelolaan pasca-konflik di Gaza, meski tetap menekankan pra-syarat pelepasan sandera penuh sebelum kesepakatan tercapai.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.