Rumah Adat Sunda di Wanaraja


Setiap suku di Indonesia pasti memiliki kekhasannya seperti makanan khasnya, pakaian khasnya, budaya khas-nya hingga rumah khas yang berkaitan dengan suatu yang biasa disebut dengan rumah adat. Rumah adat biasanya memiliki arsitektur yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan setiap suku. Biasanya rumah adat memiliki fungsi sebagai medium yang digunakan oleh nenek moyang kita untuk lebih memaknai kehidupan.

Contohnya seperti kampung adat Sunda memiliki komposisi khusus yang dimana komposisi ini bertujuan untuk memaknai kehidupan dan menyimbangan lingkungan kehidupan dengan alam. Komposisi kampung adat Sunda biasanya terbagi menjadi tiga yakni pemukiman, perkebunan dan hutan keramat. Pemukiman digunakan sebagai tempat tinggal penduduk, perkebunan digunakan sebagai wilayah untuk bercocok tanam karena sebagian besar penduduk adat sunda merupakan petani dan hutan keramat merupakan tempat yang berkaitan dengan kegiatan religi para masyarakat adat.

Selain kampung adat, rumah adat Sunda juga memiliki ciri khasnya. Dewasa kini sulit untuk melihat rumah adat Sunda karena sudah tidak banyak lagi rumah ada Sunda yang masih berdiri. Rumah adat Sunda memiliki arsitektur yang menonjolkan sisi atap dan pintu masuk rumah. Istilah-istilah bentuk di dalam rumah adat Sunda adalah suhunan jolopong (atau atap panjang), jogo anjing, badak heuay, parahu kumereb (bangunan limasan), julang ngapak, buka palayu dan buka pongpok.

Rumah adat Sunda dahulu banyak ditemukan di Garut, lebih tepatnya di Desa Wanaraja. Bahkan di tahun 1900-an sebagian besar rumah-rumah di Wanaraja merupakan rumah adat sunda yang berbentuk atap julang ngapak. Rumah adat julang ngapak juga dapat ditemukan di Kampung Tenjowaringin . Rumah adat ini memiliki suhunan atau atap yang mencuat di kedua sisinya. Di kedua sisi tersebut terdapat sebuah tameng yang menggantung di depannya.

Atap julang ngapak ini memiliki bentuk atap yang melebar di kedua sisi bidang atapnya sehingga atap ini berbentuk seperti sayap burung julang sehingga bentuk rumah tersebut disebut dengan julang (burung) ngapak (mengepak). Biasanya atap ini terbuat dari sabut kayu ataupun ijuk. Bidang di atap julang papak ini dipisahkan oleh jalur suhuan di tengah bagunan rumah sehingga rumah akan tertupi secara rapi di kedua sisinya.

 

 

 

 

Sumber: Blogspot Kumeok Memeh Dipacok


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka