Kisah Eliza Ruhamah Scidmore sang Penulis Amerika yang Mendaki Gunung Papandayan di Abad 19 Bagian I


Gunung Papandayan sudah menjadi tujuan pendakian bagi para pecinta pendaki gunung, bahkan keindahan Gunung Papandayan ini menarik perhatian seorang penjelejah, penulis dan juga fotografer asal Amerika Eliza Ruhamah Scidmore. Ia menjelajah dunia dan salah satu negara yang ia kunjungi adalah Hindia Belanda, di Hindia Belanda Scidmore mengunjungi berbagai macam daerah salah satunya adalah Garut. Kisah Scidmore berpetualang di Garut di tuliskan di dalam buku yang berjudul Java: The Garden of The East yang diterbitkan di Washington pada tahun 1897.

Scidmore mengunjungi Garut dengan menaiki kereta dari Jawa Tengah dan berhenti di Stasiun Cibatu, kemudian Scidmore pergi ke Garut Kota dan menginap di Hotel Hork yang pada saat itu merupakan hotel terbaik di Priangan . Hotel Hork ini memiliki kamar dengan balkon yang menghadap ke luar dengan pemandangan Gunung Guntur. Kemudian kamarnya di dekorasi dengan hiasan bunga dan juga kerang serta batu-batu hias. Sebagian staf Hotel Hork warga negara Belanda dan staf hotel-nya pun pandai dalam berbahasa inggris.

Keesokan harinya Scidmore bersama rombongan pergi ke Gunung Papandayan, Scidmore menuliskan di dalam bukunya bahwa Gunung Papandayan pernah meletus pada tahun 1772. Letusan Papandayan pada tahun 1772 menghacurkan empat puluh desa dan menelan ribuan korban jiwa. Dalam perjalanannya menuju Gunung Papandayan Scidmore berjalan sejauh 12 mil dari Hotel Hork, jalan yang dilaluinya memiliki pasir putih dan sepanjang perjalanan ia melalui banyak sawah seperti pemandangan yang pernah Scimodre lihat di Hizen, Jepang.

Sesampainya di Cisurupan Scidmore sudah disambut oleh para rombongan yang membawa tandu yang dilengkapi dengan kursi, rombongan pengangkut wisatawan ini disebut dengan sebutan Kuli Djoelis. Satu tandu diangkut oleh empat orang, tandu-tandu ini digunakan oleh para wisatawan yang ingin mendaki Gunung Papandayan. Pada abad 19 Gunung Papandayan sudah menjadi tempat wisata bahkan di sana disediakan jasa angkut wisatawan menggunakan tandu bagi para wisatawan yang ingin mendaki Gunung Papandayan tanpa harus menginjak kakinya secara langsung. Selama mendaki Scidmore melihat banyak hal mulai dari pohon kopi hingga bunga hingga bunga-bunga hias seperti bunga anggrek.



 

Sumber : Eliza Ruhamah Scidmore - Java The Garden of the East


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka