Sambal Cibiuk: Cita Rasa yang Menghubungkan Budaya dan Sejarah


Sambal Cibiuk tidak hanya terkenal karena rasanya yang lezat, tetapi juga memiliki latar belakang yang kaya, terutama berkaitan dengan sosok Syeh Ja’far Sidiq, seorang ulama terkemuka dari Cibiuk, Garut. Syeh Ja’far dikenal sebagai seorang pendidik yang memiliki banyak murid dan dihubungkan dengan Prabu Siliwangi melalui silsilah kekerabatan. Keilmuannya berasal dari pengajian di Cirebon, yang kemudian dia kembangkan di Garut.

Asal-usul nama "Cibiuk" berakar dari ungkapan dalam bahasa Arab, “Fibala fi kalibacin,” yang diartikan sebagai kampung dengan air yang bau. Cerita menyebutkan bahwa ungkapan ini muncul saat Syeh Ja’far Siddik menemukan lokasi untuk pesantren yang kini berada di Desa Cibiuk Kidul. Dia menancapkan ranting sebagai penanda, yang kemudian tumbuh menjadi pohon Kendal, di mana ia mendirikan sebuah mushola kecil.

Sambal Cibiuk sendiri adalah hasil kreasi Nyi Mas Fatimah, istri pertama Syeh Ja’far. Dikenal karena kebiasaannya menyajikan sambal ini kepada tamu-tamu ayahnya, sambal buatan Nyi Mas Fatimah dipadukan dengan kangkung yang memberikan rasa unik. Apresiasi para tamu akan sambal ini pun menyebar dan menciptakan ketenaran yang bertahan hingga kini.

Bahan-bahan sambal Cibiuk termasuk cabai, cikur, asam jawa, terasi, dan gula merah. Menariknya, terasi bukanlah bahan umum di Garut, melainkan lebih dikenal di Cirebon. Ini mengindikasikan adanya hubungan budaya dan sejarah antara kedua daerah. Keterkaitan ini semakin jelas melalui perjalanan keilmuan Syeh Ja’far yang belajar di bawah Pangeran Syarif Hidayatullah, atau Sunan Gunungjati.

Unsur budaya ini juga terlihat dari desain mushola Riyadushalihin yang memiliki kemiripan dengan masjid-masjid kuno di Cirebon, berbeda dengan mushola di Garut. 

Saat ini, Sambal Cibiuk telah menjadi ikon kuliner Kabupaten Garut. Dengan banyaknya rumah makan dan warung yang menyajikannya, sambal ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ciri khas daerah tersebut, terutama di Kecamatan Cibiuk. Sambal ini tidak hanya menyajikan rasa, tetapi juga membawa warisan sejarah dan budaya yang mendalam.

 

 

 

 

Sumber : Dari berbagai sumber


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka

  • Oleh zahra nisrina shaumi
  • 24, Sep 2024
Menyusuri 5 Kudapan Manis Khas Garut yang Wajib Dicoba