Sasakala Cilauteureun jeung Pameungpeuk Bagian I


Pada zaman dahulu ketika Raden Kiansantang setelah ia selesai berkelana dan berkeliling Pulau Jawa di mana Raden Kiansantang menyebarkan agama islam ia mendirikan sebuah negara yang berada di Gunung Nagara. Negara ini memiliki banyak rakyat sehingga negara ini dibagi menjadi tiga negara yakni Pakuan yang terletak di Gunung Nagara, Dayeuhandap di Palebahan ( sekarang Cisompet), dan Bones.

Negara Bones ini kemudian diwariskan kepada anak Raden Kiansantang yakni Geusan Ulun Suryadiningrat. Wilayah Bones ini meliputi Kampung Bojong hingga Pameungpeuk di bagian selatan hingga sampai ke Sungai Cikarang menuju Kampung Cikelet. Negara Bones merupakan negara yang maju, makmur, aman dan nyaman.

Keadaan geografis Bones sangatalah luar biasa, tananhnya yang subur sehingga semua tanaman dapat tumbuh disana. Sawah yang hijau membentang diseluruh penjuru negeri, air yang selalu mengalir sepanjang tahun. Sumber air negara ini berasal dari Sungai Cimandalakasih (sekarang disebut dengan Sungai Cipalebuh).

Negara Bones menjadi negara yang makmur karena memiliki sebuah aturan hidup yang dikenal dengan mantra Leuit Salawe Jajar. Untuk menjadi negara yang makmur terdapat beberapa aturan yang ditaati oleh seluruh penduduk negara tersebut. Kemakmuran negara ini terbukti tidak pernahnya kekurangan bahan makanan di masa paceklik. Agar tidak kekurangan bahan makanan ada hal yang harus mereka lakukan seperti menyimpan padi di satu bangunan yang disebut dengan Leuit.

 

 

Sumber : Dongeng - Dongeng Pakidulan Garut, Warjita, M.Ziaulhaq dan H. Burhanudin Afif


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka