Sejarah Goyobod, Kesegaran dari Cibatu yang Terkenal Sejak Zaman Kolonial


Siapa yang tak mengenal Goyobod? Sajian es campur dari Garut yang kini jadi kebanggan masyarakat Jawa Barat.

Sekilas, minuman ini terlihat seperti es campur pada umumnya. Namun, yang menjadi pembeda adalah kehadiran hunkwe atau sari pati kacang hijau yang dibekukan dan dibentuk seperti dadu.

Asal-usul Lahirnya Goyobod

Konon, nama "Goyobod" ini berasal dari istilah bahasa Sunda hasil resapan Bahasa Belanda yang memiliki arti "Basah Kuyup". Karena selain tampilannya yang menggiurkan, saat di sruput, sensasi dingin, manis, dan gurih dari minuman segar satu ini selalu jadi pilihan tepat untuk melepas dahaga.

Es Goyobod ini memiliki sejarah panjang. Minuman asal Cibatu ini, pertama kali dikenalkan pada tahun 1943 oleh seorang laki-laki warga Cibatu bernama Aca, yang melarikan diri ke Garut saat peristiwa Bandung Lautan Api. Setibanya di Garut, ia kemudian memproduksi es campur ini, hingga terkenal di seluruh tanah priangan.

Proses Pembuatan Goyobod

Proses pembuatan goyobod ini juga terbilang unik. Minuman ini dibuat dengan rebusan adonan tepung hunkue yang dicampur gula merah, santan, dan sedikit garam.

hunkwe sendiri merupakan tepung yang terbuat dari sari pati kacang hijau. Warnanya putih dengan tekstur yang sedikit lebih kasar daripada tepung terigu. Saat dijadikan adonan, tepung ini akan menghasilkan adonan yang kenyal, sebagaimana yang hadir dalam sajian es goyobod.

Proses pembuatan hunkwe sendiri terbilang mudah. Pertama, siapkan kacang hijau sesuai takaran, lalu rendam kacang hijau tersebut selama 24 jam dengan perbandingan air 4 kali dari berat kacang hijau. Setelah 24 jam kacang direndam, buang airnya dan cuci hingga bersih. Saat mencuci, remas-remas kacang agar kulitnya terlepas sempurna. Kemudian sangrai kacang hingga kering dan haluskan. Jika sudah halus,  saring tepung dengan ayakan lalu simpan di ruangan kedap udara.

Setelah dimasak, tepung ini akan menghasilkan adonan dengan tekstur seperti puding. Adonan hunkwe inilah yang kemudian didinginkan dan dibentuk seperti dadu untuk dicampur dengan beberapa bahan tambahan lain. Hunkwe yang sudah dibentuk kemudian dicampur dengan kolang kaling, pacar cina, tapai singkong, daging buah kelapa, potongan agar-agar, sekoteng, roti tawar dan tak lupa kuah santan dengan susu kental manis. Dalam penyajiannya, kesegaran satu ini biasa dihidangkan menggunakan gelas berukuran sedang.

Menurut kepercayaan beberapa masyarakat setempat,  Es Goyobod ini merupakan produk akulturasi dari kuliner Tionghoa. Unsur Tionghoa dalam es goyobod ini muncul dalam tepung hunkwe, sebagai salah satu bahan utama yang juga digunakan masyarakat Tionghoa dalam beberapa olahan makanan dan minuman.

Nah, bagi Warginet yang ingin mencoba, harga segelas Es Goyobod ini juga terbilang murah, yaitu di kisaran Rp7 ribuan saja. Kalau ke Garut jangan lupa jajan Goyobod, ya!

 

 

 

 

 

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka