Sejarah PGSI, Induk Gulat Nasional di Indonesia
Sejarah PGSI sebagai induk gulat nasional dimulai 1960, berperan besar dalam perkembangan olahraga gulat dari PON hingga ajang internasional.
Olahraga gulat di Indonesia memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan berdirinya Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI). Sejak dibentuk pada tahun 1960, PGSI menjadi wadah resmi pembinaan atlet dan telah melahirkan banyak prestasi di kancah nasional maupun internasional.
Baca juga: Perjalanan Sejarah Bola Voli Hingga Jadi Olahraga Dunia
Sejarah Gulat Dunia
Gulat populer sebagai olahraga bela diri kuno dengan ciri khas mempertemukan dua orang yang saling bertarung di atas matras. Tekniknya mencakup dorongan, bantingan, hingga kuncian untuk menjatuhkan lawan. Terdapat dua gaya utama, yaitu gulat bebas serta gulat Yunani Romawi.
Catatan sejarah menyebutkan gulat sudah dipraktikkan sejak 2500 SM di Tiongkok dan 2050 SM di Mesir kuno. Olahraga gulat masuk Olimpiade Kuno tahun 708 SM, selanjutnya menjadi cabang resmi Olimpiade modern sejak 1896 di Athena. Federasi Gulat Internasional kemudian dibentuk tahun 1936 di Jerman.
Sejarah Gulat Indonesia
Olahraga gulat pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh tentara Belanda sebelum Perang Dunia II. Pada masa Jepang, popularitasnya sempat surut karena masyarakat lebih mengenal judo, sumo, dan kempo. Setelah kemerdekaan, Kongres Olahraga Indonesia 1947 ikut mendorong olahraga ini.
Gulat baru resmi dipertandingkan di PON V tahun 1961 di Bandung, setahun setelah PGSI berdiri. Tidak lama kemudian, pegulat Indonesia ikut Asian Games 1962 di Jakarta dan berhasil meraih dua medali perunggu dari nomor Greco Roman. Sejak itu gulat rutin hadir di ajang PON.
Lahirnya PGSI
PGSI lahir pada 7 Februari 1960 di Bandung atas mandat pemerintah jelang Asian Games IV 1962. Kolonel R. Rusli bersama tokoh-tokoh gulat seperti Batling Ong dan Ong Sik Lok memprakarsai pembentukan organisasi ini untuk menaungi gulat amatir secara resmi.
Setahun setelah berdiri, PGSI langsung mengirim atlet ke kejuaraan dunia di Yokohama. Keberadaan PGSI semakin memperkuat pembinaan atlet di Indonesia, baik di tingkat daerah maupun nasional. Dari ajang PON, Asian Games, hingga kejuaraan dunia, PGSI konsisten mencetak pegulat berprestasi.
Baca juga: Sejarah Bulu Tangkis Dunia serta Perjalanannya ke Indonesia
Nah Warginet, itulah perjalanan panjang sejarah PGSI yang menjadi tonggak penting olahraga gulat Indonesia. Dengan peran besar sejak 1960, PGSI bukan hanya melahirkan atlet berprestasi, tetapi juga menjaga keberlangsungan tradisi gulat di tanah air hingga saat ini.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.