Sejarah Stasiun Cipeundeuy


Stasiun Cipeundeuy merupakan stasiun kereta api kelas II sehingga dapat dikatakan sebagai stasiun kecil. Meskipun merupakan stasiun kecil, semua kereta api yang melewati jalur ini haruslah berhenti di Stasiun Cipeundeuy. Berhenti di Stasiun Cipendeuy merupakan suatu keharusan karena akan ada pemeriksaan rem dan penambahan lokomotif.

Pemeriksaan rem dan penambahan lokomotif ini wajib dilakukan karena jalur yang akan ditempuh setelah Stasiun Cipendeuy merupakan jalur yang cukup terjal. Ternyata pengecekan ini sudah dilaksanakan sejak zaman Belanda. Namun, rutinitas pengecekan rem ini sempat ditiadakan pada tahun 1990-an karena ketika kereta berhenti banyak pedagang yang masuk ke dalam gerbong sehingga menyebabkan keramaian di dalam gerbong.

Dihapuskan peraturan untuk mengecek rem ternyata merupakan keputusan yang buruk karena keputusan ini menyebabkan kereta api gabungan Galuh dan Kahuripan tidak berhenti untuk mengecek rem. Naasnya rem kereta gabungan Galuh dan Kahuripan ini blong sehingga kereta ini terperosok ke jurang. Kejadian ini terjadi di Jembatan Trowek pada 24 Oktober 1995 dan menelan korban jiwa.

Oleh karena itu, untuk mencegah kecelakaan yang serupa dan segala hal yang disebabkan oleh rem blong pengecekan rem kembali diberlakukan baik bagi kereta yang akan melintas ke arah barat dan ke arah timur. Saat ini Stasiun Cipeundeuy juga merupakan stasiun yang beroperasi untuk menaik-turunkan penumpang, sehingga para warginet bisa naik atau turun di stasiun ini.

 

Sumber : Heritage KAI


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka

  • Oleh Infogarut
  • 04, May 2024
Panen Raya Jagung Tahun 2024 di Garut