Sejarah Sungai Cimanuk dari Puncak Gunung di Garut hingga Laut Jawa


Sungai Cimanuk adalah sungai terpanjang kedua di Jawa Barat dengan panjang 180 km dengan air yang mengalir ke arah timur laut dan bermuara di Laut Jawa, Kabupaten Indramayu. Sungai Cimanuk juga menjadi penopang utama sumber daya air di Jawa Barat.

Pada mulanya, berdasarkan buku yang ditulis oleh penjelajah asal Portugis, bernama Tome Pires. Dalam bukunya yang berjudul Suma Oriental, beliau menyebutkan Cimanuk sebagai Chemano yang merupakan salah satu dari enam pelabuhan di masa itu. 

Di Pelabuhan Cimanuk terdapat jung-jung atau kapal layar besar yang tidak dapat berlabuh di pantai melainkan hanya di lepas pantai. Sungai Cimanuk menjadi ujung kerajaan Sunda dengan wilayah perdagangan yang ramai. 

Selain itu, terdapat sumber lain dari Joao de Barros dari Portugis, yang menulis buku "Da Asia, Decasa IV" Cimanuk dikenal juga sebagai Chenano atau Chiano yang menjadi pemisah wilayah Sunda dengan Jawa. Sungai Cimanuk menjadi batas antara dua kerajaan, Sunda dan Majapahit.

Sumber lain mengatakan bahwa asal nama Cimanuk diambil dari kisah seorang warga yang berburu manuk (burung) dan tenggelam di lumpur hisap yang merupakan hulu Sungai Cimanuk yang berada di Gunung Mandalagiri.

Kini Sungai Cimanuk merupakan salah satu penopang utama sumber daya air di Jawa Barat dan mampu menyediakan 2,2m m3 air per tahun. 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka