Beranda Self Talk Menjadi Cara Kuat Menemukan Keteguhan Melalui Dialog Dalam Diri
ADVERTISEMENT

Self Talk Menjadi Cara Kuat Menemukan Keteguhan Melalui Dialog Dalam Diri

16 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Self Talk Menjadi Cara Kuat Menemukan Keteguhan Melalui Dialog Dalam Diri. (Source: Freepik/@pikisuperstar)

Self-talk sejatinya bukanlah hal yang harus disembunyikan atau disepelekan yang dilakukan secara positif dan sadar, ia bisa menjadi alat internal yang membantu kita memahami diri sendiri.

Pernahkah warginet berbicara sendiri, meski pelan dalam kondisi tertentu? Kebiasaan ini, yang dalam psikologi dikenal sebagai self-talk, sering disangka aneh atau bahkan tidak normal. Padahal, sebagaimana disebutkan dalam laman Tirto, disebutkan bahwa self-talk adalah fenomena umum yang dialami hampir semua orang dan memiliki peran penting dalam mengelola pikiran serta emosi. 

Self-talk adalah dialog internal atau ucapan kepada diri sendiri, baik secara verbal maupun dalam hati. Meski banyak yang merasa canggung saat melakukannya di depan orang lain, penelitian menyebut bahwa aktivitas ini sangat wajar dan sering muncul di berbagai situasi. 

Seseorang yang lebih sering menyendiri, mungkin berbicara pada dirinya sendiri sebagai pengganti interaksi sosial. Adapun sebab kognitif, terjadi karena situasi stres atau tekanan mental dapat memicu naiknya intensitas self-talk sebagai cara otak ‘berdialog’ untuk mencari solusi atau menenangkan diri. 

Disebutkan dalam laman Tirto, bahwa self-talk itu normal asalkan tidak disertai gejala seperti halusinasi, delusi, atau gangguan fungsi harian.  Jika self-talk malah memperburuk kecemasan, menyebabkan sulit tidur, atau muncul suara-suara yang tidak bisa dikendalikan, itu bisa jadi sinyal perlunya bantuan profesional. 

Baca Juga: Makanan Olahan dan Minuman Manis Bisa Bikin Gangguan Demensia

Manfaat Positif dari Self-Talk

Daripada dianggap sekadar berbicara sendiri, self-talk yang terkelola dengan baik punya sederet manfaat penting, antara lain:

1. Menemukan barang yang hilang, ketika menyebutkan nama benda secara keras memicu otak untuk memvisualisasikan dan membantu memfokus. Hal itu akan sangat membantu ketika warginet kehilangan barang yang kemudian akan secara tiba-tiba mengingat letak barang tersebut.

2. Meningkatkan fokus saat bekerja, melafalkan langkah-langkah dalam pikiran atau suara membantu menjaga alur dan menyelesaikan tugas secara sistematis. 

3. Menumbuhkan motivasi, ucapan positif diyakini bisa memperkuat semangat dan membangun gairah untuk menumbuhkan ambisi.

4. Mengolah emosi, pengungkapan pikiran atau kekhawatiran secara internal menciptakan ruang aman untuk memilah perasaan. 

5. Meredakan ketegangan dan kekesalan, menyuarakan apa yang mengganggu bisa mengurangi tekanan batin dan membantu kita menerima emosi tersebut. 

Baca Juga: Alasan Mengapa Fenomena Job Hugging Semakin Marak Saat ini?

Tips Mempraktikkan Self-Talk yang Sehat

Agar self-talk tidak berubah menjadi beban atau negatif, berikut beberapa kiat yang bisa dicoba:

  • Gunakan kata-kata positif dan hindari kritik keras terhadap diri sendiri.

  • Bila memungkinkan, gunakan sudut pandang orang kedua, misalnya berkatan bahwa kamu bisa melakukan hal apapun. Itu dilakukan agar terasa sedikit lebih obyektif dan mengurangi tekanan emosional.

  • Pilih waktu dan tempat yang nyaman di ruang pribadi atau dalam hati supaya tak terganggu oleh sensitivitas sosial.

  • Bila berbicara lantang di depan umum membuat warginet risih, gunakan trik seperti menggunakan earphone agar terlihat seperti sedang menelepon.

  • Perhatikan tanda-tanda jika self-talk mulai mengganggu, seperti sulit membedakan antara cerita sendiri dengan kenyataan, atau muncul suara asing, karena ini bisa menjadi gejala kondisi kejiwaan yang perlu penanganan.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.