Serupa tapi Tak Sama! Ini Beda Dorokdok, Kerupuk Kulit dan Cungur Khas Garut
Perbedaan dorokdok, kerupuk kulit dan cungur khas Garut dijelaskan melalui bahan dasar, proses pembuatan, serta cita rasa unik yang membuat camilan ini diburu.
Perbedaan dorokdok, kerupuk kulit dan cungur khas Garut kerap kali membuat pelancong penasaran, karena ketiganya terlihat mirip serta memiliki karakter unik yang khas. Ketiganya bermula dari bahan dasar kulit sehingga olahannya berbeda dan cita rasanya pun tidak sama.
Baca juga: Mengenal Camilan Khas Sunda: Ada Bacang, Gulampo hingga Rengginang
Bahan Dasar Utama
Mengutip dari Liputan6, Undang Sudrajat menerangkan bahwa dorokdok, kerupuk kulit dan cungur khas Garut dibuat dari bahan dasar kulit bagian dalam hewan ternak yang telah melewati proses pemilihan khusus. Jenis kulit tersebut berasal dari kerbau untuk kerupuk kulit serta sapi untuk dorokdok dan cungur.
Disebutkan juga bahwa kulit kambing dan domba jarang diperlukan, karena teksturnya lebih tipis dan lebih cocok untuk produk kerajinan seperti jaket atau aksesoris. Dipilihnya kulit sapi dan kerbau karena menghasilkan kerenyahan hingga rasa gurih yang kuat pada dorokdok, kerupuk kulit dan cungur khas Garut.
Proses Pembuatan
Proses pembuatan kerupuk kulit dimulai dari perebusan kulit kerbau hingga mekar sebelum direndam semalaman, lalu dijemur, kemudian dibumbui dua kali tahap. Dorokdok memiliki tahap sejenis namun membutuhkan penggorengan lebih lama hingga delapan sampai sepuluh jam dengan api kecil.
Selain itu, kerupuk cungur Garut dibuat dari campuran kulit sapi yang telah diblender halus dengan tepung tapioka, sehingga bentuknya lebih mudah diatur serta cepat kering ketika dijemur. Komposisi kulit sapi sekitar dua puluh persen, namun tetap menciptakan rasa gurih khas yang berbeda dari dorokdok atau kerupuk kulit.
Tekstur dan Cita Rasa
Ketiga jenis camilan tersebut memiliki tekstur yang berbeda, sehingga memberikan pengalaman yang unik bagi penikmat kuliner tradisional Garut. Dorokdok cenderung lebih tebal dan sangat renyah, sementara kerupuk kulit memiliki karakter mekar besar dengan rasa gurih yang kuat.
Untuk cungur khas Garut, teksturnya lebih ringan serta mudah untuk dikunyah, karena adanya campuran tepung tapioka yang membuat bentuknya lebih stabil. Soal rasa, ketiganya biasanya hanya memberikan dua pilihan yaitu asin dan pedas yang tetap disukai oleh wisatawan.
Baca juga: Kue Kontol Kejepit Jadi Warisan Budaya yang Saingi Burayot Garut
Jadi Warginet, dengan memahami ciri dorokdok, kerupuk kulit dan cungur khas Garut dapat membantu kamu dalam memilih camilan yang sesuai selera saat berkunjung ke kota Intan ini. Ketiganya mempunyai identitas rasa khas yang pantas untuk dicoba sebagai bagian dari pengalaman kuliner lokal.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.