Suku Sunda dan Pandangan Hidupnya


[Illustration : https://id.pinterest.com/pin/726486983626150842/]

Secara geografis Garut terletak di pulau jawa bagian Barat yang dimana pulau Jawa bagian barat ini merupakan bagian dari Tatar Pasundan sehingga menjadikan Garut bagian dari Tatar Pasundan yang merupakan suku bangsa sunda.

Garut sendiri terdiri dari suku sunda. Suku sunda merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan populasi orang sunda di Indonesia yang menurut data sensus penduduk tahun 2010 mencapai 37 juta jiwa. Sebagai suku bangsa yang besar, tentu saja bangsa sunda ini memiliki sejarah yang besar.

Terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan asal-usul suku sunda ini, pendapat pertama mengatakan bahwa orang-orang sunda berasal dari Austronesia yang berasal dari Taiwan. Pendapat yang pertama ini didukung oleh studi genetik yang mengatakan bahwa rasio genetik orang sunda memiliki penanda genetik yang sama dengan orang Austronesia.

Pendapat kedua mengatakan bahwa orang-orang sunda berasal dari sebuah wilayah yang bernama Sundalandia. Sundalandia ini merujuk pada semenanjung cekung besar yang saat ini membemntuk selat sunda dan kepulauaan disekitarnya. Penamaan sunda sendiri diambil dari bahasa Sansekerta suddha yang artinya terang atau bersinar. Kata sunda pertama kali digunakan Raja Punawarman pada tahun 397.

Sebagai sebuah suku bangsa tentu sunda memiliki bahasa sendiri yang disebut dengan basa sunda. Basa sunda terbagi ke dalam beberapa dialek yakni dialek barat, dialek utara, dialek selatan, dialek tengan timur, dialek timur lau dan dialek tenggara. Basa sunda hingga saat ini masih digunakan sebagai bahasa sehari-hari bagi masyarakat Sunda .

Terdapat pandangan hidup yang diciptakan oleh nenek moyang Sunda untuk dijadikan pedoman hidup orang Sunda. Pandangan hidup orang sunda ini tercatat di naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian, pandangan hidup yang utama bagi orang sunda adalah tidak bertentangan dengan agama yang dianutnya.

 

Kemudian pandangan hidup ini juga mengatur hubungan antara manusia di mana orang sunda harus memiliki sikap silih asah, silih asih yakni harus saling membimbing dan saling mengasihi. Pandangan hidup orang sunda yang selanjutnya mengatur hubungan manusia dengan negara dan bangsanya yang mengharuskan orang Sunda menjunjung tinggi hukum dan berpijak pada ketentuan negara atau kudu nyanghulu ka hukum, nunjang ka nagara.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka