Beranda Tarif Listrik Naik, Inflasi Jawa Barat Tembus 1,01% di April 2025

Tarif Listrik Naik, Inflasi Jawa Barat Tembus 1,01% di April 2025

20 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Ilustrasi: Freepik

Kenaikan inflasi di Jawa Barat pada April 2025 didorong salah satunya oleh normalisasi tarif listrik pascabayar. Berdasarkan data terbaru, inflasi bulan ke bulan (month-to-month) mencapai 1,01 persen, menurut rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat.

Darwis Sitorus, Pelaksana Tugas Kepala BPS Jabar, menjelaskan bahwa tingkat inflasi tahunan (year-on-year) berada di angka 1,67 persen, sedangkan inflasi tahun kalender dari Januari hingga April 2025 tercatat 1,30 persen.

Dari sisi kelompok pengeluaran, sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi paling tinggi yaitu 6,31 persen, dengan kontribusi 1,01 persen terhadap inflasi total. Sementara itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau justru mencatatkan deflasi 0,36 persen, berkontribusi negatif 0,12 persen terhadap inflasi.

Sejumlah komoditas yang paling mendorong inflasi antara lain:

  • Tarif listrik (+0,99%)

  • Emas perhiasan (+0,15%)

  • Bawang merah dan tomat (masing-masing +0,05%)

Artikel Pilihan: VinFast Bangun Pabrik Mobil Listrik di Bekasi, Siap Serap Ribuan Pekerja!

Sebaliknya, beberapa produk memberikan kontribusi deflasi, seperti:

  • Cabai rawit (-0,10%)

  • Telur ayam ras dan daging ayam ras (masing-masing -0,07%)

  • Bensin (-0,03%)

Dalam pemantauan BPS terhadap 10 kabupaten/kota di Jawa Barat, seluruh wilayah mengalami inflasi pada April 2025. Inflasi tertinggi dicatat oleh Kabupaten Majalengka sebesar 1,36 persen, disusul:

  • Kota Depok (1,20%)

  • Kota Sukabumi (1,13%)

  • Kota Bogor (1,07%)

Inflasi terendah terjadi di Kota Cirebon, yakni 0,70 persen.

Di sektor pertanian, Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Barat pada April 2025 turun 0,95 persen menjadi 112,03 dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,40 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik 0,55 persen.

Sementara itu, harga beras di tingkat penggilingan juga menurun. Rata-rata harga bulan April berada di angka Rp12.888, turun 2,61 persen dibanding Maret 2025. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, penurunan mencapai 1,50 persen.

Rinciannya sebagai berikut:

  • Beras premium: Rp13.126 (turun 2,41% m-to-m)

  • Beras medium: Rp12.618 (turun 2,84% m-to-m dan 3,13% y-o-y)

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.