TNI Didik Ribuan Mahasiswa Uniga Tentang Bela Negara, Ada yang Terampil Bongkar Pasang Senjata


Sebanyak 2.861 mahasiswa Universitas Garut (Uniga) telah menyelesaikan Pendidikan Bela Negara (PBN) yang dipusatkan di Markas Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 303/Setia Sampai Mati (SSM). Pelaksanaan upacara penutupan PBN ini dilaksanakan di Alun-Alun Garut, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (14/7/2022).

Dalam upacara tersebut, sejumlah peserta menampilkan keterampilan membongkar-pasang senjata yang sebelumnya sudah dilatih oleh tentara.

Komandan Yonif Raider 303/SSM juga selaku inspektur upacara, Mayor Inf. Slamet Faojan, dalam amanatnya menyampaikan, bahwa pada pelaksanaan PBN yang digelar selama kurang lebih 4 hari ini, para mahasiswa diberikan beberapa materi seperti kedisiplinan, mental ideologi, wawasan kebangsaan, dan kepemimpinan lapangan.

Ia berharap, pemberian materi tadi dapat lebih meningkatkan rasa cinta tanah air, yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di lingkungan masyarakat.

"Tujuan dari pelatihan dari bela negara ini antara lain adalah mempertahankan kesatuan bangsa dan negara, melestarikan budaya, menjalankan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara serta menjaga identitas dan integritas bangsa dan negara," jelasnya.

Selesainya pelatihan ini, ia berharap para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, bisa menjadi pemimpin-pemimpin sesuai dengan sektornya masing-masing.

"Baik di pemerintahan maupun di sektor lainnya, dapat meningkatkan rasa cinta tanah air, bangsa dan negara, serta berkehidupan berbangsa dan bernegara yang baik, tanpa membedakan antar RAS, suku, agama, dan kelompok-kelompok tertentu," tandasnya.

Rektor Uniga, Abdusy Syakur Amin, menuturkan pelaksanaan PBN ini merupakan amanat dari pendiri dan perintis Uniga yang diharapkan mampu meningkatkan rasa cinta tanah air,  nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, serta bersedia untuk membela bangsa dan negara, serta menjunjung tinggi Pancalia dan Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945.

"Satu yang jadi modal kita bersama adalah kita memiliki Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, hal ini menjadi warisan bagi kita semua, untuk itu pada hari ini kita melakukan kegiatan penutupan bela negara yang esensinya adalah meningkatkan rasa cinta tanah air bagi mahasiswa - mahasisawa Universitas Garut," tutur Syakur.

Ia menilai, bela negara bukan hanya dimaknai sebagai angkat senjata saja, tetapi bela negara adalah bekerja secara sungguh-sungguh, secara serius, secara penuh tanggung jawab untuk melangsungkan kegiatan sesuai dengan bidang minat masing-masing.

"Ke depan adik-adik mahasiswa ada yang menjadi mengabdi di sektor publik, wirausaha, guru, dosen, karyawan, tentu saja sesuai dengan minat dan keinginannya, tetapi semuanya itu bekerja untuk menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang besar dan bangsa yang maju," ucapnya.

Ia juga berharap, melalui PBN ini akan muncul sikap saling menghormati, saling menghargai, dan saling memahami antara seluruh elemen masyarakat di Indonesia.

Dalam pelaksanaan PBN ini telah dilaksanakan secara bertahap dalam 10 gelombang, dimulai sejak tanggal 27 Januari 2022 lalu.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka