Beranda Wabup Garut Hadiri Kuliah Umum Kepemimpinan Santri di Ponpes Nurul Huda Malati, 350 Peserta Ikuti LDKS OPPN
ADVERTISEMENT

Wabup Garut Hadiri Kuliah Umum Kepemimpinan Santri di Ponpes Nurul Huda Malati, 350 Peserta Ikuti LDKS OPPN

31 menit yang lalu - waktu baca 2 menit
Wabup Garut Hadiri Kuliah Umum Kepemimpinan Santri di Ponpes Nurul Huda Malati, 350 Peserta Ikuti LDKS OPPN

GARUT — Pondok Pesantren Nurul Huda Malati, Desa Padaasih, Kecamatan Pasirwangi, menggelar acara Kuliah Umum Kepemimpinan Santri dalam rangka Latihan Dasar Kepemimpinan Santri (LDKS) bagi calon pengurus Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Nurul Huda (OPPN), Selasa (25/05/2025). Kegiatan yang diikuti 350 peserta ini turut dihadiri berbagai unsur pemerintah, tokoh masyarakat, hingga perangkat desa.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Garut, drg. Hj. Luthfianisa Putri Karlina, serta jajaran seperti Camat Pasirwangi, Kapolsek Pasirwangi, Danpos 1112 Koramil Samarang, Ketua MUI Pasirwangi, Ketua DKM Masjid Besar Pasirwangi, perangkat Desa Padaasih, RT/RW Kp. Malati, tokoh masyarakat, hingga pimpinan serta dewan guru pesantren.

Wabup Putri Ajak Santri Berani Bermimpi dan Bertanggung Jawab

Wabup Garut Hadiri Kuliah Umum Kepemimpinan Santri di Ponpes Nurul Huda Malati, 350 Peserta Ikuti LDKS OPPN.jpgPerbesar +

Dalam kegiatan tersebut, Wabup Putri Karlina memberikan materi kepemimpinan di hadapan ratusan santri. Ia menekankan bahwa keberanian adalah modal utama untuk menjadi seorang pemimpin, mulai dari berani bermimpi, berbicara, hingga berpikir besar.

Dalam momen dialog, seorang santriwati bernama Atikah Sinta Wijaya mengungkapkan cita-citanya menjadi Wakil Bupati, terinspirasi oleh sosok Teh Putri. Menanggapi itu, Wabup memberi motivasi bahwa kepemimpinan tidak cukup hanya bermimpi, tetapi harus dibarengi tanggung jawab, kerja keras, serta kesiapan menghadapi konsekuensi setiap tugas.

“Keberanian adalah awal dari semua langkah. Setelah berani, kalian harus siap bertanggung jawab,” ujar Wabup dalam kunjungan yang juga menjadi bentuk komitmen Pemkab Garut mendukung pendidikan pesantren dan pembinaan kepemimpinan sejak dini.

Pimpinan Pesantren: Santri Harus Siap Jadi Pemimpin Masa Depan

Wabup Garut Hadiri Kuliah Umum Kepemimpinan Santri di Ponpes Nurul Huda Malati, 350 Peserta Ikuti LDKS OPPN.jpgPerbesar +

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda dalam sambutannya menegaskan bahwa LDKS menjadi wadah strategis dalam membentuk karakter dan kapasitas kepemimpinan santri. Ia menegaskan pentingnya tema tahun ini: “Kepemimpinan Santri Menuju Garut Hebat dengan Pendekatan Pentahelix.”

Menurutnya, perubahan zaman menuntut santri tidak hanya menjadi penghafal ilmu, tetapi juga pemimpin yang mampu berkolaborasi. Karena itu, pendekatan Pentahelix menjadi kerangka pembinaan yang relevan, melibatkan unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media.

Ia menyebutkan bahwa santri memiliki modal moral, disiplin, dan nilai-nilai akhlak yang sangat dibutuhkan dalam kepemimpinan modern.

“Melalui LDKS OPPN, kita tidak hanya melatih manajemen organisasi, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, kerja tim, komunikasi publik, dan kepekaan sosial,” ujarnya.

LDKS Diharapkan Mencetak Santri Siap Mengabdi pada Masyarakat

Dalam program tahun ini, seluruh peserta didorong memahami bagaimana peran santri dapat masuk ke dalam lima unsur Pentahelix tersebut, mulai dari edukasi masyarakat, keterlibatan dalam kegiatan sosial, literasi desa, wirausaha, hingga penyebaran narasi positif melalui media.

Pimpinan pesantren juga menyampaikan apresiasi kepada Wakil Bupati Garut atas kehadirannya yang memberikan motivasi besar bagi para santri.

Harapannya, sinergi antara pesantren dan pemerintah daerah terus terbangun demi melahirkan generasi pemimpin muda yang berkarakter kuat, siap membawa manfaat bagi masyarakat serta mendukung visi “Garut Hebat”.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.