Warga Gotong-Royong Buka Akses Jalan Singajaya-Cihurip yang Terdampak Longsor


Akses jalan penghubung Kecamatan Singajaya dengan Kecamatan Cihurip ambles dan tidak bisa dilalui akibat diterjang longsor, Jumat (23/9/2022).

Selain banjir yang melanda di wilayah Kecamatan Pameungpeuk, bencana tanah longsor juga terjadi dan mengakibatkan jalan penghubung Kecamatan Singajaya-Cihurip terputus. Warga pun harus membuat jalan alternatif guna keperluan aktivitas sehari-hari.

Wakil Bupati (Wabup) Garut, Helmi Budiman, langsung mengecek kondisi terkini jalur penghubung dua kecamatan di Garut bagian selatan itu yang terputus akibat bencana tanah longsor.

Hal tersebut dikatakannya di sela-sela peninjauan penghubung Kecamatan Cihurip dengan Kecamatan Singajaya, di Desa Girimukti, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Jum'at (23/9/2022) malam. 

Helmi menyebutkan jalan penghubung Kecamatan Singajaya-Cihurip tersebut terputus sepanjang 35 meter. Meski demikuan, jalur masih bisa dilewati karena sudah dibuat jalur baru dipinggir jalan yang terputus sepanjang 50 meter.

"Yang putus itu 35 meter (tapi) bisa ke pinggirnya, kepinggir bikin jalur baru sepanjang kurang lebih 50 meteran, dan ini inisiatif desa dan kecamatan sudah dibikin, lebarnya kurang lebih 3 meter (sampai) 4 meter, tinggal dilebarkan saja, (kalau) dilebarkan mungkin bisa sampai 7 atau 10 meter, karena masih leluasa kepinggirnya," ujarnya.

Berdasarkan laporan sementara melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, akibat bencana yang terjadi karena intensitas hujan tinggi dengan durasi yang lama ini, satu orang dikabarkan meninggal dunia, serta 1.666 KK (4.833 jiwa) ikut terdampak dengan adanya bencana ini.

Berdasarkan laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, akibat bencana yang terjadi karena intensitas hujan tinggi dengan durasi yang lama ini, satu orang dikabarkan meninggal dunia, serta 1.666 KK (4.833 jiwa) ikut terdampak dengan adanya bencana ini.

Adapun wilayah terdampak bencana banjir maupun tanah longsor, setidaknya ada 20 desa yang tersebar di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Banjarwangi, Singajaya, Cibalong, Pameungpeuk, dan Cisompet.

Selain itu, berdasarkan hasil assesment tim BPBD Kabupaten Garut sebayak 1.644 rumah milik warga terdampak, di mana sebanyak 16 rumah mengalami kerusakan, terdiri dari 8 rumah rusak berat (RB), 4 rumah rusak sedang (RS), dan 4 rumah rusak ringan (RR).

Beberapa infrastruktur mulai dari jembatan, jalan, hingga lahan pertanian yang ada di 5 kecamatan terdampak juga mengalami kerusakan.

Untuk saat ini, ada beberapa kebutuhan mendesak yang diperlukan oleh penyintas bencana seperti obat-obatan, sembako, makanan bayi, selimut, dan sebagainya.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka