Wawacan Panji Wulung, Karya RH. Moehamad Moesa yang Abadi


Karya sastra sunda yang berbentuk tulisan atau wawacan yang berbentuk naratif dan juga memiliki uraian deskiptif atau-pun dituangkan ke dalam bentuk pupuh. Salah satu wawacan yang terkenal bahkan sampai ke luar tatar sunda adalah wawacan Panji Wulung karya RH. Moehamad Moesa. Ketenaran wawacan Panji Wulung ini membuat wawacan ini diterjemahkan ke berbagai bahasa daerah yang ada di Indonesia, salah satunya diterjemahkan ke dalam bahasa Madura.

Wawacan Panji Wulung ini ditulis pada tahun 1862 dan diterbitkan oleh penerbit Landsdukkereij pada tahun 1871. Wawacan ini menceritakan kisah kehidupan Panji Wulung yang memiliki kekuatan yang besar yang dimana kekuatannya ini diperoleh dari latihan intensif dan proses belajar yang panjang sehingga dengan kekutan yang dimilikinya Panji Wulung ini dapat menghadapi segala rintangan yang menghalanginya.

Wawacan Panji Wulung ini merupakan salah satu usaha RH. Moehamad Moesa dalam menghilangkan takhayul yang pada saat itu sangat dipercayai oleh masyarakat Garut . Melalui wawacan Panji Wulung ini ia menarapkan nilai dan moral yang dapat digunakan agar selamat dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Di masa itu wawacan Panji Wulung ini menjadi bahan bacaan wajib bagi para pelajar yang dudul di sekolah dasar (volksschool), namun masuknya tentara Jepang ke Garut dan menghentikan wawacan Panji Wulung ini sebagai bacaan wajib. Di tahun 1920 hingga tahun 1930 wawacan Panji Wulung merupakan salah karya sastra sunda yang sering dipinjam di perpustakaan milik bangsa Belanda.

Wawacan Panji Wulung ini begitu dikenal luas oleh masyarakat sunda pada saat itu, bahkan yang tidak membacanya secara langsung pun mengetahui jalan cerita dan petika teks yang tertulis di dalam wawacan Panji Wulung tersebut. Menurut sastrawan Ajip Rosidi, wawacan Panji Wulung ini berbeda dengan wawacan yang ada. Cerita wawacan Panji Wulung ini rasional tidak seperti wawacan lainnya yang penuh akan saran kesakitan dan kemistisan.

Hingga saat ini wawacan Panji Wulung menjadi bacaan wajib di sekolah-sekolah di tatar sunda. Di dalam pelajar basa sunda selalu terdapat wawacan Panji Wulung. Hal ini menunjukkan bahwa wawacan karya RH. Moehamad Moesa ini merupakan karya yang abadi karena nilai dan moral yang disampaikan dalam wawacan tersebut masih relevan hingga saat ini.

 

Sumber : Berbagai macam sumber


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka