23 April Diperingati sebagai Hari Buku Sedunia, Apa Kabar dengan Minat Baca Orang Indonesia?
Setiap tanggal 23 April, dunia merayakan Hari Buku Sedunia atau World Book and Copyright Day. Sebuah momentum penting yang diprakarsai oleh UNESCO sejak tahun 1995 untuk mempromosikan pentingnya buku, membaca, serta hak cipta dalam membentuk budaya dan pengetahuan global.
Tanggal ini dipilih karena merupakan hari wafatnya sejumlah tokoh besar dalam dunia sastra, seperti William Shakespeare, Miguel de Cervantes, dan Inca Garcilaso de la Vega. Tanggal ini menjadi simbol penghargaan atas kontribusi para penulis dalam memperkaya peradaban umat manusia.
Melihat perayaan ini, tentu banyak sekali manfaat dari rajin membaca buku. Dengan membaca buku, wawasan Warginet tentu akan semakin bertambah. Namun sebetulnya, bagaimana dengan minat membaca orang-orang Indonesia saat ini?
Melansir CEOWORLD, telah dilakukan survei pada akhir tahun 2024 dengan melibatkan sekitar 6.5 juta orang di 102 negara. Ini bertujuan untuk mencari tahu negara mana yang penduduknya rajin membaca buku. Berdasarkan hasil survei ini, Indonesia berada di peringkat ke 31 dunia yang penduduknya rajin membaca buku.
Baca Juga: Tjitak Boekendepot Garoet, Percetakan Buku Garut di Masa Hindia Belanda
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) pada tahun 2022 pernah melakukan survei berskala nasional untuk mengukur tingkat kegemaran membaca masyarakat. Survei ini melibatkan 11.158 responden dari 102 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Hasilnya cukup menggembirakan, tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia mencapai skor 63,9 poin. Skor ini dihitung berdasarkan berbagai indikator, mulai dari frekuensi membaca dalam seminggu, hingga durasi masyarakat dalam mengakses internet untuk mencari bahan bacaan.
Dari sisi wilayah, Daerah Istimewa Yogyakarta tercatat sebagai daerah dengan skor tertinggi, yakni 72,29 poin, menandakan tingginya antusiasme masyarakat dalam membaca. Berikutnya disusul oleh:
-
Jawa Tengah: 70,96 poin
-
Jawa Barat: 70,1 poin
-
DKI Jakarta: 68,71 poin
-
Jawa Timur: 68,54 poin
Lalu, berapa lama waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk membaca setiap harinya? Rata-ratanya adalah 1 jam 37,8 menit per hari, atau jika akumulasi mencapai hampir 10 jam per minggu, tepatnya 9 jam 56 menit. Data ini menunjukkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia terus tumbuh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Adapun negara dengan minat membaca tertinggi, saat ini diduduki oleh Amerika Serikat. Mereka rata-rata membaca 17 buku dalam satu tahun. Kemudian disusul India di peringkat ke-2 dengan rata 16 buku per tahun, dan peringkat ke-3 ada Inggris dengan rata-rata bacaannya di 15 buku per tahun.
Meski data menunjukkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia meningkat, UNESCO menyoroti bahwa minat baca di Indonesia masih terbilang cukup rendah. UNESCO menyebut Indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya di angka 0,001% atau dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.
Tentu saja masih banyak ruang untuk ditingkatkan, terutama di daerah-daerah yang skornya masih rendah. Literasi bukan hanya soal bisa membaca, tapi juga soal mau dan suka membaca.
Hari Buku Sedunia bukan sekadar selebrasi, tapi juga ajakan untuk membaca satu buku baru, mengajak anak-anak untuk gemar membaca, mendukung penerbit dan penulis lokal, dan menyumbangkan buku ke komunitas yang membutuhkan. Karena buku bukan hanya kumpulan kata, tapi lentera pengetahuan dan penggerak perubahan.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.