Antisipasi Bencana, Garut Gencarkan Penanaman Pohon di Lahan Kritis


Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut menyebutkan terdapat hampir 57 hektare lahan di daerah berjuluk Swiss van Java itu dalam kondisi kritis. Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor penyebab bencana alam di Kabupaten Garut.

“Seperti diketahui bahwa hampir 57 ribu hektare lahan kritis di Kabupaten Garut," kata Kepala Dinas LH Kabupaten Garut, Junjun Juansyah, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/11/2022).

Ia menuturkan, salah satu langkah untuk mengatasi lahan kritis itu adalah melakukan penanaman pohon atau reboisasi. 

Jujun mengungkapkan, pihaknya akan berkolaborasi dengan berbagai pihak melakukan upaya penanaman sekitar 400 ribu pohon di Kabupaten Garut. Seperti yang telah dilakukan bersama komunitas Sekolah Sungai Cimanuk.

Jujun menilai, upaya reboisasi bukan hanya tugas pemerintah, melainkan masyarakat. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk melakukan upaya penanaman di pekarangan maupun di lingkungan sekitarnya.

“saya kira dengan adanya beberapa bencana (seperti) di tanggal 15 Juli 2022 dan tahun 2016, ini (salah satu) upaya mitigasi bencana yang harus kita lakukan,” ujarnya.

Ia berharap, adanya penanaman pohon ini dapat memiliki manfaat yang nantinya dapat dirasakan oleh generasi berikutnya di tahun-tahun yang akan datang.

“(dan) tentu saja tidak dirasakan dalam satu tahun dua tahun, tetapi mungkin 10 tahun yang akan datang, hal yang kecil yang kita lakukan seperti yang sekarang ini itu akan berdampak nanti ke anak cucu kita di tahun yang akan datang, mungkin 10 tahun atau 20 tahun (ke depan) akan kita rasakan,” lanjutnya.

Ketua Sekolah Sungai Cimanuk, Mulyono Khadafi menyampaikan bahwa kegiatan penanaman pohon ini dalam rangka memperingati  Hari Pohon Sedunia yang jatuh pada tanggal 21 November dan Hari Menanam Pohon se-Indonesia yang jatuh pada tanggal 29 November.

“Sekolah sungai Cimanuk mengadakan acara penanaman pohon ini rutin tiap tahun dalam rangka turut memperingati hari-hari besar tentang pohon. Nah, makanya hari ini bertempat di Kampung Neglasari, Dusun 03 Desa Mekarsari kecamatan Bayongbong kita mengadakan penanaman pohon,” ucapnya.

Mulyono menjelaskan penanaman pohon kali ini, pihaknya menyediakan beberapa jenis pohon diantaranya pohon durian, tanaman rasamala, tanaman Afrika, dan jenis tanaman lainnya. 

Penanaman pohon di lahan kritis itu, kata dia, diharapkan bisa meminimalisir dampak bencana alam, sehingga pada musim hujan pohon dapat menyimpan air agar tidak banjir dan pada musim kemarau pohon dapat menyimpan cadangan air agar tidak kekeringan.

“Hari ini menanam sebetulnya tidak di satu tempat kan, ini bisa dilihat ini yang contoh saja ini sudah 223 pohon. Seluruhnya hari ini di pohon hanya di 1100 pohon. Karena 1 pohon saja memerlukan waktu hampir 5 menit,” ungkapnya.

Ia berharap, adanya penanaman pohon ini dapat menjaga ketersediaan oksigen dan melestarikan alam, serta menjaga dari perubahan iklim, di mana saat ini tengah terjadi pemanasan global yang berpengaruh terhadap alam.

“Dan ujung-ujungnya untuk bisa meminimalisir terjadinya bencana, karena tadi kalau hujan bisa terjadi longsor dan lainnya. Dengan akar pohon ini bisa menguatkan dan intinya ini sendiri mitigasi bencana supaya bagaimana bencana tadi kalau tidak ada buah-buahan bisa kelaparan, tidak ada pohon bisa terjadi banjir, kemarau dan yang lainnya,” ungkapnya.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka