Asal-Usul Buah Campoleh, Sawo Belanda dari Amerika yang Tumbuh Subur di Tanah Sunda


Ada yang tahu campoleh? Buah kuning yang sering disebut "sawo Walanda" ini ternyata sudah terkenal sejak zaman dahulu, sebagai makanan favorit masyarakat di beberapa negara.

Usul punya usul, buah ini berasal dari Amerika Tengah. Namun meski demikian, buah campoleh tumbuh subur di Indonesia tepatnya di tanah Sunda. Terdapat banyak istilah untuk penamaan buah ini, mulai dari alkesa, sawo mentega, canistel, hingga campoleh atau sawo walanda sebagai sebutan bagi orang Sunda.

Meski dinamakan sawo walanda, buah dengan nama latin pouteria campechiana ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan Belanda. Namun, menurut keterangan beberapa tokoh masyarakat Garut, dahulu buah campoleh ini banyak ditemukan di gedung-gedung Belanda. Itulah mengapa, pada akhirnya buah ini disebut dengan "sawo Walanda".

Sejak tahun 1915, buah campoleh telah menjadi primadona di berbagai negara, khususnya di Asia Tenggara. Bentuknya yang unik dengan rasa yang menarik, berhasil memikat kalangan menak zaman dahulu. Rasa dari buah campoleh ini memang sekilas mirip seperti campuran lembutnya alpukat dan manisnya ubi. Sehingga tak heran, jika buah ini menuai daya tarik dan menjadi salah satu komoditas yang paling digemari.

Menilik dari faktanya, konon pohon campoleh ini dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun. Batangnya yang kokoh akan tumbuh sampai 40 meter dengan banyak cabang dan daun yang lebat. Selain itu, buah Campoleh ini memiliki banyak khasiat. Kandungan vitamin A dan C serta beta karoten dalam buah ini, mampu mencegah perkembangan sel-sel kanker dalam tubuh.

Data: Diolah dari berbagai sumber


0 Komentar :

    Belum ada komentar.