Brigade PII Garut Tutup Aksi dengan Simbol Perdamaian, Suarakan Enam Tuntutan Rakyat
Garut, 2 September 2025 — Ribuan massa dari Aliansi Mahasiswa Bersama Masyarakat Kabupaten Garut turun ke jalan pada Selasa (2/9), menyuarakan enam tuntutan rakyat di tengah gelombang protes nasional.
Aksi ini juga ditandai dengan kembalinya Brigade Pelajar Islam Indonesia (PII) ke panggung pergerakan, organisasi pelajar Islam yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan bangsa sejak masa kemerdekaan.
Dalam orasinya, perwakilan Brigade PII Garut, Boy Azkiya Putra, melontarkan kritik keras terhadap para pejabat negara yang dinilai abai pada penderitaan rakyat.
“Indonesia emas yang dijanjikan, kini justru berubah menjadi Indonesia cemas. Di saat bapak-ibu kami susah mencari nafkah, para pejabat justru sibuk memamerkan gaji yang mereka anggap kecil. Perilaku itu semakin menyakiti rakyat yang sudah lama menahan penderitaan,” tegasnya.
Baca Juga: "17+8 Tuntutan Rakyat" yang Menggema di Tengah Gelombang Aksi Demonstrasi
Enam Tuntutan Aksi
Dalam aksi yang digelar di Bundaran Simpang Lima hingga depan Kantor Bupati dan DPRD Garut ini, massa menyuarakan enam poin desakan utama:
-
Batalkan kenaikan pajak yang membebani rakyat.
-
Batalkan tunjangan anggota DPR yang tidak berpihak pada kondisi rakyat.
-
Sahkan RUU Perampasan Aset untuk memberantas korupsi.
-
Pecat anggota DPR yang terbukti menghina rakyat.
-
Reformasi kinerja kepolisian agar benar-benar melindungi rakyat.
-
Bebaskan pihak yang ditangkap saat menyampaikan aspirasi.
Simbol Perdamaian
Aksi ditutup dengan cara unik: Brigade PII Garut membagikan roti dan air mineral kepada aparat kepolisian yang berjaga. Menurut Novia Asyifa Maharani, Komandan Brigade PII Garut, langkah itu adalah pesan bahwa aksi rakyat bukanlah permusuhan, melainkan kritik yang tetap dijalankan secara damai.
“Kami tahu ada pihak yang ingin memprovokasi kericuhan. Tapi kami menolak terjebak dalam skenario itu. Aksi ini kritis, damai, dan penuh kesadaran. Kami ingin pemerintah benar-benar mendengar jerit rakyatnya, bukan menutup telinga,” ujarnya.
Baca Juga: PII Garut Apresiasi Langkah Presiden Prabowo, Dorong Persatuan dan Sikap Kritis
Pesan untuk Generasi Muda
PII Garut menegaskan bahwa mahasiswa dan pelajar harus tetap menjadi suara nurani rakyat. Seperti sejarah panjang Brigade PII di masa lalu, generasi muda hari ini kembali diingatkan untuk menyalakan api perubahan.
“Kami akan terus berdiri bersama rakyat, menyuarakan kebenaran dengan kepala dingin, demi Indonesia yang adil dan bermartabat,” tutup Novia.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.