Budaya Nyaneut: Menyelami Kedalaman Tradisi Minum Teh ala Sunda


[Budaya Nyaneut: Menyelami Kedalaman Tradisi Minum Teh ala Sunda]

Dalam kehidupan bermasyarakat, Urang Sunda (Orang Sunda) menjunjung tinggi nilai-nilai, etika, dan moral. Di tanah Sunda terselip suatu tradisi yang kaya akan makna serta menjadi suatu nilai-nilai luhur adat sunda. Nyaneut, merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan ritual minum teh hangat dengan jajanan tradisional khas sunda merupakan suatu pengalaman yang tidak hanya sekedar memuaskan selera, namun dapat mengeratkan hubungan sesama manusia.

Tradisi Nyaneut bukan sekedar minum teh hangat, namun juga menyuguhkan jajanan tradisional khas sunda. Jajanan tersebut berupa beubeutian seperti rebus sampeu (singkong kukus), hui (ubi), taleus (talas), dan cau (pisang). Semua itu disuguhkan bareng dengan potongan gula merah sebagai pemanis pada minuman teh atau dimakan dengan sampeu (singkong rebus).  Nyaneut sendiri dilakukan dengan cara memasak teh memakai tungku tradisional. Teh tersebut tidak hanya minuman biasa, tapi merupakan teh asli yang diolah secara tradisional yang dikenal dengan istilah teh kejek. Proses tersebut mempunyai karakteristik rasa tersendiri yang berkualitas baik.

Nyaneut biasa dilakukan setiap malam sambil berduduk sila. Apabila memungkinkan, api unggun dibuat di sekitar lokasi pertemuan untuk menghangatkan badan, mewujudkan suasana hangat secara fisik dan emosional. Tradisi Nyaneut walaupun berasal dari Garut, tetapi telah menyebar luas ke berbagai wilayah Sunda, termasuk salah satunya Bandung. Warga Bandung di zaman dulu sudah kenal dengan undangan Nyaneut. Tradisi ini memberitahukan bahwa saat berkumpul menikmati teh, gula, dan singkong rebus, hubungan antar manusia bisa menjadi semakin kuat.

Nyaneut tidak hanya suatu kebiasaan minum teh, akan tetapi merupakan sebuah sarana yang kuat dalam mempererat silaturahmi sesama manusia. Teh, singkong, dan gula menjadi tanda pemersatu pada nilai- nilai persaudaraan. Ciri khas Nyaneut, terlebih di Urang Cigedug, terdapat pada jenis minuman teh yang disuguhkan. Hal ini merupakan cara bagi masyarakat Sunda untuk mempertunjukkan yang terbaik kepada tamu undangan, menghargai kultur mereka, dan menjaga nilai-nilai luhur budaya mereka yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Di zaman sekarang yang terus berubah-ubah kebiasaan, menjaga tradisi Nyaneut merupakan cara menjaga dan mempertahankan kekayaan budaya. Hal tersebut untuk gambaran dari keindahan budaya Sunda yang harus dijaga dengan penuh rasa kasih sayang, serta sebagai warisan yang berharga bagi generasi selanjutnya.

 

 

Sumber: "Message in Culture Nyaneut from Ethnic Sundanese Tradition" oleh Wawan Hernawan, Hasan Basri, Agung Syaputra

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka