Garut Siapkan Car Free Day & Car Free Night di Dua Lokasi Strategis untuk Dongkrak Ekonomi Kreatif
Garut, InfoGarut — Pemerintah Kabupaten Garut tengah merancang program inovatif berupa Car Free Day (CFD) serta rencana Car Free Night (CFN) sebagai langkah strategis untuk menghadirkan ruang publik yang nyaman sekaligus mendorong geliat ekonomi kreatif lokal.
Baca Juga: Proyek Tol Getaci di Garut: 37 Desa dari 7 Kecamatan Akan Terdampak, Berikut Rinciannya
Lokasi Usulan: Ibrahim Adjie dan Ahmad Yani
Dalam rapat persiapan yang digelar di Aula Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut, dipaparkan dua ruas jalan yang diusulkan sebagai lokasi CFD:
-
Jalan Ibrahim Adjie di Kecamatan Tarogong Kaler
-
Jalan Ahmad Yani di Kecamatan Garut Kota
Kepala Dishub Kabupaten Garut, Satria Budi, menyatakan bahwa pemilihan lokasi masih dalam tahap evaluasi. Menurutnya, Jalan Ibrahim Adjie dinilai lebih potensial untuk CFD karena memiliki dua jalur, panjang jalan yang memadai, dan ruang cukup untuk area perdagangan kreatif tanpa mengganggu lalu lintas.
“Kemungkinan kalau secara ideal jalan yang cocok untuk CFD adalah Jalan Ibrahim Adjie, karena ada dua jalur, dan jalan lebih panjang, lebih aman, bisa juga ada spot buat jualan,” ujar Satria Budi.
Satria juga menambahkan bahwa jika lokasi CFD dilaksanakan di Jalan Ahmad Yani, dibutuhkan persiapan khusus seperti rekayasa jalur lalu lintas dan pengaturan kantung parkir agar aktivitas CFD tidak mengganggu mobilitas perkotaan.
Persiapan Formal & Landasan Hukum
Pemkab Garut sudah bergerak lebih awal melalui rapat koordinasi berbagai instansi: Dishub, kepolisian, TNI, hingga Forkopimcam. Rapat tersebut membahas aspek teknis dan regulasi terkait pelaksanaan CFD dan CFN.
Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Dedy Mulyadi, menegaskan bahwa kegiatan ini harus dilandasi pada regulasi yang tepat, termasuk Permen LH dan ketentuan hukum penggunaan jalan. Ia menyebut bahwa visi program ini tidak hanya soal kenyamanan publik, tetapi juga mewujudkan kemandirian ekonomi melalui pemberdayaan UMKM.
“Kegiatan ini merupakan rutinitas … agar kebijakan yang diambil itu betul-betul tepat, di sisi lain ada satu yang diinginkan visi kemandirian ekonomi,” ujar Dedy.
Dishub menyebut bahwa rencana awal pelaksanaan CFD/CFN bisa berlangsung sekitar tanggal 1–2 bulan depan, tergantung hasil kajian dan keputusan lokasi dari pimpinan daerah.
Car Free Night: Sentuhan Malam untuk UMKM Kuliner
Tidak hanya siang hari, Pemkab Garut juga merencanakan program Car Free Night yang akan diselenggarakan di kawasan perkotaan. Konsep ini memungkinkan pelaku usaha kuliner untuk membuka lapak sepanjang jalan yang ditutup untuk kendaraan motor malam hari.
Satria Budi menyampaikan:
“Untuk car free night ini konsepnya nanti untuk kuliner jajanan Garut semalam.”
Dengan demikian, masyarakat dapat menikmati suasana santai tanpa kebisingan kendaraan, sekaligus menjadi kesempatan emas bagi para UMKM kuliner lokal untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Manfaat & Tantangan
Beberapa manfaat yang diharapkan dari program CFD & CFN di Garut antara lain:
-
Menciptakan ruang publik yang sehat dan bebas polusi
-
Menjadi daya tarik wisata kota baru
-
Memfasilitasi promosi dan pemasaran bagi UMKM lokal
-
Membentuk budaya komunitas pejalan kaki dan ruang publik aktif
Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Tol Terpanjang Indonesia, Gimana Progres Pembangunan Tol Getaci?
Namun, tantangan pun tak sedikit:
-
Rekayasa Arus & Parkir — Kesiapan infrastruktur parkir dan pengaturan lalu lintas sangat krusial agar kegiatan CFD tidak menimbulkan kemacetan atau konflik dengan aktivitas rutin kota
-
Kesiapan Penunjang — Rambu, penyekatan, keamanan, kebersihan, serta fasilitas pendukung harus ditata rapi
-
Sosialisasi ke Masyarakat — Agar warga memahami dan mendukung, perlu edukasi intensif mengenai aturan dan manfaat CFD/CFN
-
Pemilihan Lokasi Definitif — Keputusan yang tepat antara Jalan Ibrahim Adjie atau Ahmad Yani harus berdasarkan kajian mendalam agar program berjalan lancar
Rencana pelaksanaan Car Free Day dan Car Free Night di Garut menandai langkah ambisius Pemkab dalam menyelaraskan aspek kenyamanan publik, pariwisata, dan ekonomi kreatif lokal. Keberhasilan inisiatif ini akan sangat bergantung pada koordinasi antar lembaga, kesiapan teknis dan infrastruktur, serta dukungan masyarakat.
Semoga dalam waktu dekat Garut benar-benar memiliki kawasan bebas kendaraan yang tidak hanya memanjakan warga, tetapi juga menjadi ruang tumbuhnya kreativitas dan peluang usaha lokal.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.