Cegah Bencana Banjir Bandang Terulang, Ribuan Pohon Ditanam di Hutan Cikelet Garut


Selain curah hujan tinggi, bencana banjir bandang yang melanda sejumlah daerah di Garut beberapa waktu lalu juga dipicu kerusakan lahan yang terjadi akibat adanya alih fungsi lahan. 

Hal itu disampaikan Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, saat melaksanakan kegiatan penanaman 10 ribuan pohon di lahan Puncak Malaya, Kecamatan Cikelet, Garut, Jumat (12/8/2022).

Ia mengatakan, alih fungsi lahan yang telah menjadi penyebab bencana banjir bandang di Garut terungkap dari hasil analisa yang telah dilakukan. 

"Setelah dilakukan analisa ternyata salah satu penyebabnya adalah beralihnya fungsi hutan, adanya penggundulan hutan, dan termasuk adanya alih fungsi lahan yang seharusnya perhutanan menjadi perkebunan," kata Kapolres

Adanya alih fungsi lahan itu, kata Wirdhanto, tentu sangat disesalkan mengingat dampaknya yang sangat besar. Oleh karenanya, upaya pelestarian hutan merupakan langkah yang harus dilakukan oleh semua pihak untuk mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor, dan kekeringan.

Ia pun mencontohkan bencana banjir bandang yang melanda Garut pada pertengahan Juli 2022 lalu yang diakibatkan karena adanya alih fungsi lahan hutan, dan juga kondisi hutan yang sudah gundul.

Kapolres berharap, gerakan penanaman pohon merupakan bentuk kepedulian jajarannya terhadap lingkungan, sekaligus dalam rangka pelaksanaan program "Polri Peduli Hutan" serta menyambut Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka