Dampak Kenaikan Harga BBM, Tarif Angkot di Garut Ikut Naik


Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berlaku sejak beberapa waktu lalu berdampak pada kenaikan tarif angkot di Garut.

Salah satu pengguna angkot di Garut, Aji (23) mengaku biasanya tarif dari Karangpawitan ke Bunderan Suci hanya Rp 3.000, namun setelah kenaikan BBM naik menjadi Rp5.000. 

"Dari Bunderan Suci ke Pasar Ciawitali biasanya Rp3.000 jadi Rp5.000 juga," ungkap Aji saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Senin (5/9/2022).

Wacana kenaikan BBM memang sudah bergulir beberapa pekan lalu, hingga akhirnya pemerintah resmi menetapkan kenaikan harga pada Sabtu (3/9/2022).

Kenaikan harga BBM sontak membuat ribuan angkutan umum di Garut bersuara, bahkan sempat terdengar isu akan menggelar aksi mogok massal.

Namun, dikutip dari kabar-priangan.com, Ketua Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Garut, Yudi Nur Cahyadi mengatakan, aksi yang seharusnya digelar hari ini, Senin (5/9) pukul 09.00 WIB dibatalkan.

Berdasarkan hasil musyawarah pengurus Organda dan ketua masing-masing jurusan, kata Yudi, disepakati bahwa akan menunggu itikad baik dari pemerintah daerah, serta mengajukan sejumlah tuntutan.

Tuntutan tersebut di antaranya, menaikan tarif ongkos sebesar 35 persen, dan mohon bantuan sosial (bansos) bagi yang terdampak, baik pengusaha, sopir, kernet, dan pihak lainnya. 

Yudi menegaskan, jika tuntutan tersebut tidak dikabulkan oleh pemerintah daerah, maka pihaknya akan menggelar aksi demo sebenarnya.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka