Ekonomi Tatar Sunda : Perkebunan dan Peternakan Sebagai Pilar Utama Pertumbuhan Ekonomi


Pertanian dan Perkebunan

Pada umumnya mata pencaharian masyarakat pribumi Tatar Sunda yaitu sektor pertanian karena tanahnya yang subur dan kondisi iklimnya yang baik buat para petani. Mereka bertani dengan alat - alat yang masih terbilang sederhana, yaitu dengan menggunakan cangkul, bajak, atau garu yang biasanya digunakan oleh kaum laki - laki. Sedangkan untuk kaum wanita hanya menuai, mananam, dan menyiang. Tidak hanya bertani, masyarakat pribumi juga beternak hewan, terutama ayam, kambing, kerbau, dan ada juga yang bekerja di pemerintahan.

Pada tahun 1920-an, pertanian di Tatar Sunda cukup berkembang. Distrik bandung merupakan salah satu daerah yang banyak memproduksi tepung tapioka dengan pabrik - pabrik milik Cina. Di daerah Bandung terdapat peternakan hewan diantaranya yaitu kuda, sapi, domba/kambing, dan ayam jantan aduan. Namun, peternakan yang lebih berkembang di Bandung adalah sapi, karena lebih banyak memproduksi susu mencapai 13.000 liter per hari pada tahun 1938. 

Perkembangan di Era Modern

Penduduk Tatar Sunda pada umumnya berperan sebagai pedagang kecil, dan ada pula sebagian penduduk yang bekerja sebagai pegawai, pekerja kasar atau buruh. Aktivitas itu biasanya mereka lakukan di pasar, stasiun kereta api, standplaats (terminal), restoran, dan hotel. Sementara untuk perkembangan perkebunan memberikan dampak pada kehidupan masyarakat di bidang ekonomi, salah satunya perkebunan teh yang dikelola oleh swasta. Dengan adanya perusahaan perkebunan khususnya kebun teh, menjadi tersedianya lapangan kerja, baik sebagai karyawan tetap atau musiman. Perusahaan perkebunan juga menciptakan pekerjaan yang dimana mereka tidak berpendidikan dan sama sekali belum mengenal pekerjaan yang ada diperkebunan.

Tatar Sunda, yang meliputi wilayah Jawa Barat di Indonesia, memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang juga mencerminkan dinamika kehidupan ekonomi masyarakatnya. Artikel ini akan membahas beberapa aspek utama dari kehidupan ekonomi di Tatar Sunda.

Industri Kreatif dan Kerajinan

Selain pertanian, industri kreatif dan kerajinan tangan juga merupakan sektor penting dalam ekonomi Tatar Sunda. Masyarakat Sunda terkenal dengan keterampilan mereka dalam membuat kerajinan tangan, seperti tenun, batik, dan ukiran kayu. Produk-produk ini sering kali dipasarkan sebagai barang seni dan kerajinan, baik di pasar lokal maupun internasional. Seni tradisional seperti gamelan dan tari juga menjadi bagian dari ekonomi kreatif, di mana pertunjukan seni dapat menarik wisatawan dan mempromosikan kebudayaan Sunda ke tingkat global.

Tantangan, Dampak dan Peluang

Meskipun Tatar Sunda memiliki potensi ekonomi yang besar, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Misalnya, perubahan iklim dapat mempengaruhi hasil pertanian, dan ketidakmerataan pembangunan infrastruktur dapat menyebabkan disparitas ekonomi antar daerah. Krisis ekonomi juga berdampak pada kehidupan pegawai, khususnya pegawai rendahan karena gaji mereka yang kecil tidak dapat menyeimbangi naiknya harga - harga kebutuhan hidup. Namun, dengan adanya upaya pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi tantangan ini, ada banyak peluang untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Kehidupan ekonomi di Tatar Sunda mencerminkan kombinasi antara tradisi dan modernitas. Sektor pertanian, kerajinan tangan, pariwisata, dan pembangunan infrastruktur memainkan peran penting dalam perekonomian wilayah ini. Dengan mengelola tantangan dan memanfaatkan peluang, Tatar Sunda dapat terus berkembang dan memperkuat posisinya dalam ekonomi regional dan nasional.

 

 

 

Sumber : "Sejarah Tatar Sunda Jilid 2" (Nina H. Lubis, dkk)


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka