Garut Selatan Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, Masa Tanggap Darurat Ditetapkan 7 Hari


Bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Garut bagian selatan. Akibat bencana alam tersebut, banyak rumah warga yang terdampak dan harus mengungsi ke tempat aman.

"Untuk yang longsor ada rumah satu yang hancur, kemudian ada satu korban yang meninggal dunia, satu lagi dirawat di rumah sakit, ini saya mohon doa ya untuk kedua orang ini yang masih dirawat mudah-mudahan sehat, yang meninggal diterima iman islamnya," ujar Wabup Garut di sela-sela peninjauannya di Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jum'at (23/9/2022).

Helmi menuturkan, banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi Kamis (22/9) malam itu melanda wilayah Kecamatan Pameungpeuk, Cihurip, dan Cisompet. Akibat bencana alam tersebut, sejumlah sarana umum seperti jalan hingga jembatan mengalami kerusakan.

"Jalan yang putus itu yang di Cihurip (dan) Singajaya itu vital, karena itu menghubungkan antara dua kecamatan, yang itu besar jalannya di Cihurip, kemudian juga yang di Cisompet ada yang putus yang haurkoneng, jadi jembatan yang putus itu, kemudian jembatan yang putus ini banyak, jembatan lagi didata dulu," imbuhnya.

Ia menambahkan, rumah hingga sekolah juga ikut terdampak akibat bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Cisompet.

"Nah ini sedang dilakukan pembersihan-pembersihan, mudah-mudahan kita berharap dalam dua hari ini sudah dibersihkan sarana-sarana umum (yang terdampak)," katanya.

Helmi mengatakan, petugas gabungan sudah dikerahkan ke lapangan bergerak membantu membersihkan material sisa banjir, dan juga material tanah longsor.

"Sedang dilakukan pembersihan-pembersihan, kita berharap selama dua hari ini sudah bisa dibersihkan sarana-sarana umum," katanya.

Helmi menyatakan, pihaknya akan menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari ke depan untuk penanganan dampak bencana alam tersebut.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka