Hamas Desak PBB Bertindak di Tengah Krisis Gaza
Hamas menyerukan PBB segera hentikan genosida Israel di Gaza. Krisis kemanusiaan semakin parah, ribuan warga tewas, dan dunia mulai angkat suara.
Situasi Gaza kembali memanas setelah Hamas meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta komunitas internasional segera turun tangan menghentikan agresi Israel. Kondisi ini disebut sebagai genosida, dengan korban jiwa terus bertambah setiap hari, termasuk anak-anak dan keluarga yang kehilangan tempat tinggal.
Baca juga: Israel Serang Gaza, Kelaparan Paksa Jadi Senjata Perang
Hamas Desak Hentikan Serangan
Menurut pemberitaan Al Jazeera, serangan oleh Israel sejak Rabu lalu menyebabkan sekitar 73 penduduk Palestina meninggal, dengan 43 korban tercatat dari Gaza. Banyak keluarga terenggut nyawanya secara bersamaan di tenda serta area pengungsian yang menjadi sasaran secara brutal.
Serangan granat bahkan membakar tenda di sekolah penampungan keluarga pengungsi di Sheikh Radwan. Warga setempat menggambarkan kondisi kota seolah dibalikkan, dengan ribuan orang kehilangan rumah serta dikejar rasa takut tanpa adanya tempat aman.
Siap Terima Kesepakatan Damai
Hamas menyatakan kesiapan menerima gencatan senjata komprehensif, termasuk pembebasan sandera Israel dengan imbalan pelepasan tahanan Palestina. Seruan ini muncul saat Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan enam kematian tambahan akibat kelaparan.
UNICEF mengingatkan, lebih dari 132 ribu anak di bawah lima tahun berisiko meninggal akibat malnutrisi hingga 2026. Situasi ini mempertegas bahwa blokade Israel telah mengubah hidup masyarakat Gaza menjadi perjuangan sehari-hari hanya untuk bertahan hidup.
Kecaman Dunia Meningkat
Tawaran gencatan dari Hamas ditolak Israel, dengan tetap bersikeras bahwa perang dapat dihentikan dengan syarat seluruh sandera dilepas dan Hamas menyerahkan senjatanya. Namun, beberapa negara justru menunjukkan sikap tegas dengan mendukung pengakuan negara Palestina.
Spanyol bahkan menyebut sikap Eropa sebagai kegagalan besar, sementara Skotlandia memutuskan penghentian dana untuk perusahaan senjata yang terkait dengan Israel. Di sisi lain, Utrecht University di Belanda mengumumkan boikot akademik terhadap institusi Israel sebagai bentuk perlawanan moral.
Baca juga: Handala Berlayar, Bawa Misi Kemanusiaan untuk Anak-Anak Gaza
Nah Warginet, situasi di Gaza menunjukkan betapa pentingnya peran dunia internasional dalam menghentikan kekerasan. Melihat penderitaan yang terus bertambah, berbagai pihak mendesak agar aksi genosida ini segera diakhiri demi menjaga keberlangsungan masa depan Palestina.
Source: aljazeera.com
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.