Jadi yang Pertama di Asia, Indonesia Bersiap Jadi Tuan Rumah World Science Forum Tahun 2026

Pada tahun 2026 mendatang, Indonesia dikabarkan akan menjadi tuan rumah sekaligus penyelenggara acara besar World Science Forum (WSF).

Kabar Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan tentang kebijakan sains global ini sebagaimana disampaikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hal tersebut merupakan momen bersejarah, karena untuk pertama kalinya forum bergengsi ini diadakan di wilayah Asia dan belahan Bumi Timur.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengungkapkan bahwa program ini menjadi kesempatan terbaik, sehingga dapat meningkatkan peran Indonesia dalam agenda sains yang mengglobal ini. 

Dengan begitu, ini menjadi momen guna mencari solusi dari berbagai permasalahan krusial yang terjadi belakangan ini.

Baca Juga: Karena Seekor Orangutan, Indonesia Pernah Jadi Sorotan Dunia!

Dengan mengangkat tema “Science for Global Resilience and Equity”, WSF 2026 ini ingin menegaskan betapa krusialnya peran sains, teknologi, dan inovasi (STI) dalam menciptakan dunia yang tangguh serta mengembangkan kolaborasi antarnegara dan ragam sektor dengan tujuan meningkatkan keadilan sosial.

Rencananya, WSF ke-12 akan digelar pada tanggal 10–13 November 2026, berlokasi di Kantor Pusat BRIN Gedung B.J. Habibie, Jakarta. 

Akan ada sejumlah diskusi penting, mulai dari sesi pleno, sesi tematik, hingga pertemuan meja bundar tingkat menteri. 

Fokus utama forum ini akan terbagi dalam dua pilar utama, yakni resilience (ketahanan) yang membahas isu perubahan iklim, penanggulangan bencana, dan pelestarian keanekaragaman hayati.

Satu lain halnya adalah equity (kesetaraan) yang menyoroti kesamaan akses terhadap sains, layanan kesehatan global, dan partisipasi inklusif dalam inovasi. 

Baca Juga: Game Lokal, Rasa Global – Ini Dia Game Lokal Indonesia yang Mendunia

Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah dipandang akan semakin mengukuhkan peran negara-negara Global South dalam tatanan pengetahuan global. 

WSF 2026 diharapkan menjadi ajang pertemuan penting antara sains, pembuat kebijakan, dan komunitas internasional.