ADVERTISEMENT
Beranda Jam Koma pada Gen Z: Apa, Kenapa, dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Jam Koma pada Gen Z: Apa, Kenapa, dan Bagaimana Cara Mengatasinya

1 hari yang lalu - waktu baca 3 menit
Jam Koma pada Gen Z: Apa, Kenapa, dan Bagaimana Cara Mengatasinya. (Source: Pixabay/@lukasbieri)

Jam koma merupakan bentuk kelelahan ekstrem yang biasa dialami oleh gen Z, sehingga membuat seseorang langsung tertidur usai beraktivitas, tanpa sempat melakukan rutinitas lainnya.

Saat ini, banyak orang yang memiliki kemampuan melakukan banyak hal sekaligus (multitasking), serta tuntutan sosial yang berat, sehingga membuat gen Z mulai bersahabat dengan sebuah istilah jam koma. Tapi sebenarnya, apa sih jam koma itu? Apakah ini sekadar tren istilah, atau memang gejala serius yang harus diwaspadai?

Jam koma merujuk pada kondisi saat seseorang pulang kerja, sekolah, atau aktivitas berat lainnya, lalu langsung rebahan dan tertidur tanpa sempat melakukan apa-apa. Biasanya, hal ini terjadi pada sore atau malam hari, sebagai bentuk kelelahan ekstrim baik secara fisik maupun mental. 

Bagi para Gen Z, fenomena ini bukan sekadar malas, tapi bentuk tubuh yang benar-benar merasa kelelahan sehingga berakhir drop.

Baca Juga: Sebetulnya, Berapa sih Batas Aman Minum Kopi dalam Sehari?

Alasan Gen Z Mengalami Jam Koma

Beberapa penyebab umum dari fenomena jam koma di kalangan Gen Z antara lain:

1. Tekanan Akademik dan Pekerjaan

Gen Z yang kala ini hidup di tengah banyaknya tuntutan untuk serba bisa dengan adanya beban akademik tinggi, serta banyaknya persaingan kerja yang sangat terasa.

2. Kelelahan Mental akibat Paparan Digital

Terlalu sering terpapar layar dan informasi tanpa jeda membuat otak terus aktif, hingga akhirnya kelelahan total.

3. Kurangnya Manajemen Waktu & Istirahat

Banyak Gen Z yang begadang demi produktivitas atau hiburan (doomscrolling, binge-watching), sehingga tidur jadi tidak berkualitas.

4. Stres Sosial dan Kecemasan Masa Depan

Tantangan finansial, krisis identitas, hingga perubahan iklim dan isu global lainnya ikut menyumbang beban mental.

Tanda-Tanda Terkena Jam Koma

- Pulang aktivitas langsung tertidur di kasur tanpa melakukan rutinitas sore/malam

- Merasa sangat lelah tanpa sebab fisik yang jelas

- Sulit memulai aktivitas ringan seperti makan, mandi, atau sekadar ngobrol

- Kelelahan terus berulang setiap hari tanpa perbaikan

Baca Juga: Trend di AS! Gen Z Mulai Tinggalkan Smartphone dan Beralih ke HP Jadul

Cara Mengatasi Jam Koma Bagi Gen Z

1. Kenali Pola Kelelahanmu

Apakah kamu kelelahan secara fisik, mental, atau emosional? Ini penting untuk tahu solusi yang tepat.

2. Atur Jadwal Istirahat yang Seimbang

Usahakan punya waktu jeda di tengah hari. Power nap, stretching, atau sekadar lepas gadget bisa sangat membantu.

3. Batasi Paparan Layar dan Sosial Media

Tetapkan waktu offline harian, terutama sebelum tidur, agar otak bisa rileks dan tidak overstimulated.

4. Tidur yang Cukup dan Berkualitas

Hindari begadang. Tidur cukup 7–9 jam per hari bisa mencegah jam koma dan meningkatkan mood serta konsentrasi.

5. Cari Dukungan atau Konsultasi Profesional

Jika rasa lelah karena mengalami jam koma yang terus-menerus terjadi, warginet jangan ragu berkonsultasi dengan pakar kesehatan, baik psikolog atau konselor.

Fenomena jam koma pada Gen Z bukan sekadar lelah biasa. Ini bisa jadi sinyal tubuh dan pikiran kamu butuh istirahat dan perhatian lebih. Di tengah ritme hidup yang cepat dan padat, penting banget buat Gen Z menyadari batas energinya dan merawat kesehatan mental sejak dini.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.