Jangan Khawatir, Ini Tips Isolasi Mandiri di Rumah dari Dokter Yanti

Jangan Khawatir, Ini Tips Isolasi Mandiri di Rumah dari Dokter Yanti

Melihat tingkat kasus COVID-19 yang makin meningkat di Garut, dokter dari Garut memberikan beberapa tips melakukan isolasi mandiri. Lewat data Dinkes Kabupaten Garut pada Jumat (25/6),  saat ini kapasitas rumah sakit di Kabupaten Garut hampir penuh dan telah menyentuh angka 92% Dalam mengatasi persoalan tersebut, isolasi mandiri dapat menjadi salah satu solusi yang tepat dalam menangani penjangkitan COVID-19.

Yanti Widamayanti, seorang dokter dari Klinik Kesehatan Yasyfa’ Garut memberikan tips melakukan isolasi mandiri di rumah. Ia mengatakan bahwa sebelum melakukan isolasi mandiri, pastikan pasien hanya mengidap gejala ringan penyakit COVID-19.

“Gejala ringan itu ada batuk ringan, demam dan nyeri tenggorokan. Selain itu, pengidap perlu memastikan tidak ada gangguan oksigen, di mana saturasi oksigen berada di bawah angka 93 walaupun tidak merasakan sesak. Pengidap dapat mengeceknya menggunakan oximeter. Bila saturasi berada di bawah 93, ada kemungkinan bisa terkena happy hypoxia yang dapat berakibat fatal dan perlu segera merujuk ke rumah sakit. Bila saturasi baik dan memiliki gejala ringan, silahkan melakukan isolasi mandiri”, kata Yanti dalam live Instagram Infogarut pada Sabtu (26/6).

Tips Isolasi Mandiri

Yanti memaparkan beberapa hal yang dapat masyarakat lakukan dalam melakukan isolasi mandiri. Berikut tips-tips yang ia berikan:

Bagi pengidap:

  • Tetap menggunakan masker dan protokol kesehatan saat berhubungan dengan keluarga
  • Tidur dan tinggal di ruangan terpisah dari keluarga
  • Menggunakan ruangan dengan ventilasi udara dan tersinari sinar matahari
  • Menggunakan kamar mandi terpisah
  • Pastikan jarak dengan anggota keluarga lain sejauh 2 meter
  • Simpan baju kotor di tempat khusus
  • Lakukan olahraga ringan
  • Tetap berkomunikasi dengan keluarga
  • Jaga kebersihan ruangan isolasi

 

Bagi keluarga:

  • Tetap menggunakan protokol kesehatan
  • Memisahkan pakaian kotor yang dengan anggota keluarga yang terpapar
  • Melakukan desinfeksi ruangan dengan desinfektan
  • Tetap menjalin komunikasi dengan pasien
  • Hubungi puskesmas terdekat apabila gejala makin parah

Yani juga memberi tahu pentingnya paparan sinar matahari apabila terkena COVID-19. Ia mengatakan walaupun COVID-19 tahan akan suhu hangat, masa hidup virus akan lebih pendek apabila terpapar sinar matahari. Selain itu, Yani juga menjelaskan pentingnya rasa saling mendukung demi kesembuhan pengidap COVID-19.

“Jangan merasa malu apabila terkena virus corona. Dengan menyatakan bahwa anda terkena COVID-19, anda bisa dapat dukungan dari orang lain serta dapat melindungi orang agar tidak ikut terpapar. Apabila ada tetangga yang terpapar, mohon dukung. Siapa tahu mereka tidak dapat berbelanja atau memenuhi keadaan lainnya:, ucap Yanti.


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.