Jejak Lagu Nina Bobo: Warisan Budaya Portugis di Nusantara
Lagu Nina Bobo ternyata berasal dari pengaruh budaya Portugis di Nusantara, yang dibawa oleh keluarga Katolik ke Batavia hingga dikenal luas di Indonesia.
Lagu Nina Bobo telah menjadi bagian dari masa kecil bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Di balik liriknya yang cukup sederhana, terselip sejarah panjang adanya pengaruh Portugis yang mewarnai perjalanan budaya Nusantara selama berabad-abad.
Asal-usul Lagu Nina Bobo
Lagu Nina Bobo pertama kali dikenal lewat catatan Adolphe Guillaume Vorderman, seorang tenaga medis asal Belanda yang bertugas di Hindia Belanda pada abad ke-19. Ia mendengar lagu dengan melodi serupa di Gereja Katolik Roma Portugis San José di Singapura, serta mencatatkan bahwa lagu tersebut berasal dari tradisi Portugis kuno.
Bangsa Portugis datang ke Asia untuk berdagang serta menyebarkan agama Katolik. Mereka sempat berkuasa di Malaka sebelum dikalahkan oleh Belanda pada tahun 1641. Meskipun demikian, beberapa unsur budaya Portugis tetap bertahan, termasuk lagu-lagu gereja yang kemudian menyebar ke Batavia hingga daerah lainnya di Nusantara.
Penyebaran dan Makna Lagu Nina Bobo
Pada awalnya lagu Nina Bobo dibawakan oleh keluarga Portugis ke Batavia, khususnya di Kampung Tugu yang dikenal sebagai pusat musik keroncong. Di sana, lagu tersebut mulai beradaptasi dengan bahasa Melayu hingga menjadi bagian dari tradisi masyarakat pribumi.
Secara etimologis, “Nina” berasal dari kata Portugis yaitu Menina yang artinya gadis kecil, sementara “Bobo” bermakna tidur. Dalam perkembangannya, lagu tersebut tidak hanya dinyanyikan oleh keluarga keturunan Portugis, tetapi juga oleh masyarakat luas hingga menjadi lagu pengantar tidur yang populer di Indonesia hingga kini.
Baca juga: Kebiasaan Tidur dengan Lampu Nyala atau Lampu Mati, ini Menurut Ahli
Jadi Warginet, lagu sederhana seperti Nina Bobo ternyata menyimpan jejak sejarah panjang dalam perjalanan budaya bangsa. Melalui lirik lembutnya, kita bisa menelusuri warisan Portugis yang masih hidup dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Source: historia.id
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.