Beranda Kebun Teh Giriawas: Jejak Peninggalan Belanda di Cikajang Garut

Kebun Teh Giriawas: Jejak Peninggalan Belanda di Cikajang Garut

2 tahun yang lalu - waktu baca 2 menit
Replika Tugu Karel Frederick Holle di perkebunan teh Giriawas, Kecamatan CIkajang, Garut).

Perkebunan Teh Giriawas atau dikenal juga sebagai Perkebunan Teh Cisaruni yang terletak di Kecamatan Cikajang ini memiliki pemandangan yang sangat indah dan berudara sejuk. Selain peamandangannya yang indah, Perkeunan Teh Giriawas ini menghasilkan teh kualitas terbaik. Saat ini Perkebunan Teh Giriawas dimiliki dan dikelola oleh PTPN VIII.

Perkebunan Teh Giriawas ini sudah ada sejak akhir tahun 1800-an, didirikan oleh Karel Frederick Holle yang berkembangsaan Hindia Belanda dan diberinama sebagai Perkebenunan Teh Waspada. Pada masa pemerintahan Karel Frederick Holle sebagai Ketua Administratur Perkebunan Teh terjadi pembangunan jalur rel kereta api ke Garut Selatan untuk memudahkan logistik perkebunan teh sehingga terciptalah Stasiun Cikajang yang merupakan stasiun kereta tertinggi di Pulau Jawa.

 

Kebun Teh Giriawas.jpgPerbesar +

Saat ini Perkebunan Teh Giriawas menjadi salah satu objek wisata yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Garut. Selain wisata alam, terdapat juga wisata sejarah karena disana terdapat sebuah replika Tugu Karel Frederik Holle yang di tugunya tertulis "Hij sprak het Soendanees als een Soendanees" yang artinya "Dia berbicara bahasa sunda seperti orang sunda". Tugu ini sebagai sebuah penghargaan yang diberikan oleh masyarakat Garut kedapa Holle atas jasanya terhadap Garut.

Selain Tugu, terdapat area bermain dan area beristirahat yang dapat dimanfaatkan oleh para wisatawan. Hamparan pohon teh yang hijau dan luas menciptakan sebuah pesona keindahan alam yang menenangkan. Selain itu, terdapat juga air terjun yang diberinama Curug Darwin yang letaknya masih di dalam area Perkebunan Teh Giriawas. 

 

Sumber : PTPN VIII

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.